Adlin Nadia Yaakob, 020710263 (2011) KEPARAHAN GIGITAN TERBUKA ANTERIOR ANAK USIA 8-12 TAHUN DI KLINIK ORTODONTI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TAHUN 2008-2010. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-yaakobadli-19929-kkakkk-k.pdf Download (367kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-yaakobadli-17287-kkakkk-k.pdf Restricted to Registered users only Download (899kB) | Request a copy

Abstract

Berdasarkan hasil penelitian daripada 14 anak yang mempunyai kelainan gigitan terbuka anterior dapat disimpulkan bahwa sebanyak 42.857% dari keseluruhan sampel memiliki nilai indeks IOTN yang memenuhi kriteria gigitan terbuka anterior ringan dan didapati sebanyak 50.00% dari keseluruhan sampel memiliki nilai indeks IOTN yang memenuhi kriteria gigitan terbuka anterior sedang. Hanya 1 (7.143%) kasus untuk gigitan terbuka anterior parah. Secara keseluruhannya, didapati etiologi terbanyak yang memicu terjadinya gigitan terbuka anterior adalah menghisap jempol yaitu sebanyak 64.286%. Saran Pemberian informasi yang lengkap kepada setiap lapisan masyarakat tentang kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan timbulnya kelainan pada gigi, supaya setiap keluarga memberi perhatian terhadapa kebiasaan buruk yang dilakukan oleh anak mereka. Orang tua dinasehatkan supaya jangan menggangap kebiasaan ini akan hilang dengan sendirinya sampai akhirnya timbul kelainan pada gigi dan jaringan pendukung. Pemeriksaan gigi harus dilakukan pada anak mereka sejak kecil dalam usaha mengurangi maloklusi secara dini.

Actions (login required)

View Item