Arya Kusuma Agraha, 020413331 (2009) PERBEDAAN KEKUATAN GIGIT ANTARA PENDERITA TANPA GTL DAN DENGAN GTL MEMAKAI MIKROKONTROLER AT-89S51. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (Abstrak) gdlhub-gdl-s1-2010-agrahaarya-13040-kg4910-k.pdf Download (11kB) | Preview
	Text (Full Text) gdlhub-gdl-s1-2010-agrahaarya-11261-kg4910-p.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang : Mengunyah adalah proses memecah partikel makanan besar dan mencampur makanan dengan sekret kelenjar saliva untuk membantu pencernaan selanjutnya. Salah satu proses pengunyahan adalah menggigit. Untuk mengunyah makanan diperlukan kekuatan gigit yang berulang-ulang. Kekuatan gigit pada penderita pemakai GTL berbeda dengan penderita tanpa GTL. Mikrokontroler adalah sejenis alat yang dapat mengukur kekuatan gigit dengan menggunakan sensor dalam satuan kilogram. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kekuatan gigit penderita tanpa GTL dan kekuatan gigit dengan GTL. Metode : Penelitian ini menggunakan subjek penderita tanpa GTL dan dengan GTL.Sample diambil menggunakan teknik selective random sampling dengan jumlah sample 30 subjek. Untuk mendapatkan hasil pengukuran kekuatan gigit subjek, subjek diinstruksikan menggigit sensor dari alat mikrokontroller sampai kekuatan maksimal dan pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali lalu diambil rata – rata. Hasil : Data hasil penelitian diuji menggunakan uji statistik kolmogorov smirnov dan mann whitney test . Hasil yang didapatkan pada kolmogorov smirnov p > 0,05 dan pada mann whitney test p = 0,000 (p < 0,05) yang berarti ada perbedaan yang bermakna antara kekuatan gigit penderita tanpa GTL dengan penderita dengan GTL. kesimpulan : Dari data hasil penelitian dan analisis data, terlihat bahwa penggunaan gigi tiruan lengkap memiliki kekuatan gigit yang lebih besar daripada tanpa menggunakan gigi tiruan lengkap. Kata kunci : Kekuatan gigit, Mikrokontroler, GTL

Actions (login required)

View Item