Trayan Tranggana Putra, 069812545
(2006)
PENGARUH PEMBERIAN PROGESTERON INTRAVAGINAL SILICON SPONGE (PRIVASIS) TERHADAP WAKTU TIMBULNYA BIRAHI PADA SAPI PERAH.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Teknik penyerentakan birahi saat ini banyak dilakukan untuk meningkatkan hasil ternak sapi, salah satunya adalah dengan menggunakan preparat hormon MPA secara intravaginal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu setelah pencabutan Privasis terhadap waktu timbulnya birahi pada sapi perah. Penggunaan Privasis ini diharapkan bisa bermanfaat dalam peternakan skala besar untuk menimbulkan birahi secara bersamaan guna mempermudah pengontrolan manajemen reproduksi ternak khususnya sapi perah.
Penelitian ini menggunakan sapi sebagai hewan coba dalam keadaan sehat, berumur dua – tiga tahun, mempunyai berat badan ± 350 kg, sudah mencapai masa pubertas, dalam keadaan tidak birahi, tidak bunting dan sudah pernah beranak. Sejumlah 20 ekor sapi dibagi dalam empat kelompok dengan masing-masing perlakuan mendapatkan lima ulangan. Kelompok I (P0) disuntik dengan PGF2α 25 mg secara IM dan diulang pada hari ke-11 setelah penyuntikan pertama, kelompok II diberikan 2 g MPA + 10 mg estradiol benzoas, kelompok III diberikan 1,5 g MPA + 10 mg estradiol benzoas, kelompok IV diberi 1 g MPA + 10 mg estradiol benzoas secara intravaginal. Waktu pencabutan dilakukan pada hari ke-14. Setelah dilakukan pencabutan diamati birahinya, lalu dicatat waktunya dalam satuan jam. Prinsip dasar dari teknik sinkronisasi birahi pada sapi dengan menggunakan MPA intravaginal silicon sponge adalah hambatan terhadap pelepasan LH dari hipofisis anterior sehingga ovulasi tidak terjadi. Hambatan pelepasan LH disebabkan kadar progesteron dalam darah yang tinggi dapat menyebabkan umpan balik negatif pada hipothalamus, akibatnya terjadi hambatan rangsangan pada hipofisa anterior untuk memproduksi FSH dan LH. Maksud diberikan MPA intravaginal silicon sponge selama 14 hari adalah untuk mempertinggi kadar progesteron darah, akibatnya bila Privasis dicabut akan terjadi penurunan yang tajam pada kadar progesteron (Evans and Maxwell, 1987).
Hasil perhitungan secara statistik dalam satuan jam menunjukkan bahwa waktu pencabutan untuk P0 adalah 36,48 ± 0,41 , P1 adalah 36,51 ± 0,41, P2 adalah 36,29 ± 0,39, P3 adalah 36,28 ± 0,41. Menurut hasil perhitungan, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata antara kontrol dan perlakuan. Oleh karena kontrol memiliki efektifitas yang sama dengan Privasis dan biaya operasionalnya murah, maka pada peternakan sapi skala besar penggunaan Privasis ini untuk penyerentakan birahi karena dapat menekan biaya produksi peternak. Perlu penelitian lebih lanjut tentang pencabutan Privasis untuk membedakan lendir servik yang transparan secara biologis.
Actions (login required)
|
View Item |