TANTRI NOVITA T., 2004 (2006) GAMBARAN KADAR HORMON TESTOSTERON PAGI, SIANG, dan SORE HARI pada SERUM DARAH KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-tantrinovi-2060-kh1090-k.pdf Download (286kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-tantrinovi-2060-kh109_06.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar hormon testosteron serum darah pagi, siang, dan sore hari, sebagai informasi untuk menentukan waktu perkawinan atau pengambilan semen guna keperluan inseminasi buatan pada kambing Peranakan Ettawa. Sejumlah 7 ekor kambing Peranakan Ettawa yang berumur 2-5 tahun masing-masing diambil sampel darahnya 10 ml melalui vena jugularis dengan menggunakan spuit 10 ml. Pengumpulan darah dilakukan pagi, siang, dan sore hari, 3 jam kemudian di-sentrifuge selama sepuluh menit dengan kecepatan 1000xg (3000rpm) untuk mendapatkan serumnya. Serum darah tersebut disimpan dalam suhu -18°C sampai assay hormon testosteron dilakukan. Analisis hormon yang digunakan adalah radioimmunoassay (RIA) fase padat menggunakan antigen standard yang dilabeli 125I testosteron. Hasil penelitian menunjukkan kadar testosteron tertinggi didapatkan pada pagi hari sedangkan yang terendah adalah pada siang hari. Hasil penghitungan dengan uji ANOVA menunjukkan ada perbedaan yang sangat nyata (p<0,01) kadar hormon testosteron antara pagi, siang, dan sore hari. Penghitungan dilanjutkan dengan uji BNT dan menunjukkan adanya perbedaan yang nyata diantara ketiga perlakuan tersebut, yaitu antara waktu pagi hari dengan sore hari dan sore hari terhadap siang hari (p<0,05). Dengan demikian disarankan perkawinan pada kambing sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Alternatif lain, mengawinkan kambing dapat dilakukan pada sore hari dan diusahakan tidak pada siang hari.

Actions (login required)

View Item