NELLA ROSSARIA, 060433267 (2008) KAJIAN ANTIPROLIFERATIF EKSTRAK DAUN BENALU DUKU (Loranthaceae dendrophthoe species) TERHADAP SEL MIELOMA SECARA IN VITRO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (183kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2008-rossariane-5768-kh7607.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian kajian in vitro antiproliferatif ekstrak daun benalu duku (Loranthaceae dendrophthoe species) terhadap sel mieloma di bawah bimbingan Bapak Dr. Mochamad Lazuardi, M.Si., Drh selaku pembimbing pertama dan Bapak Tjuk Imam Restiadi, M.Si., Drh selaku pembimbing kedua. Benalu duku diketahui secara empiris berkhasiat sebagai antikanker. Dalam studi laboratoris diketahui secara in vitro dan in vivo, kandungan yang terdapat dalam benalu duku mampu menghambat sel kanker (Farida et al., 2000; Indrawati, 2000). Diketahui pula unsur toksisitas benalu duku cukup kecil (Utomo, 2006., Heppy, 2006). Bila dianalogikan dengan tumbuhan benalu lain maka benalu duku juga mengandung mistellectin dan viscotoxin. Mistellectin berupa suatu glikoprotein yang memiliki kekhususan pada gugus hidrat arang (Lektin), sedangkan viscotoxin diketahui berupa polipeptida dengan berat molekul rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan antiproliferatif ekstrak daun benalu duku terhadap sel mieloma. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai isyarat mengenai pilihan alternatif pengobatan tradisional dalam menangani penyakit kanker. Penelitian ini dikerjakan dengan rancangan pasca perlakuan dengan grup kontrol. Perlakuan dilakukan dengan pemberian ekstrak daun benalu duku mulai kadar 10 ppm, 20 ppm, dan 30 ppm. Pemeriksaan dilakukan pada seluruh kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak daun benalu duku, diteruskan dengan perlakuan pemberian ekstrak daun benalu duku terhadap sel mieloma. Analisis data menggunakan metode SPSS 12,0 for windows dengan uji T signifikasi 0,05 antara perlakuan dan kontrol dari kadar 10 ppm, 20 ppm dan 30 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi kemampuan hambat ekstrak daun benalu duku mulai pada kadar 10 ppm dan pada kadar 20 ppm hingga 30 ppm tampak memberikan antiproliferatif yang nyata. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun benalu duku pada kadar 10 ppm, 20 ppm, dan 30 ppm mampu menghasilkan fenomena antiproliferatif terhadap sel mieloma.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK KH 76/07 Ros k | ||||||
Uncontrolled Keywords: | LORANTHACEAE; ANTINEOPLASTIC AGENTS | ||||||
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF780.2-780.7 Veterinary microbiology, bacteriology, virology, mycology | ||||||
Divisions: | 06. Fakultas Kedokteran Hewan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Prihastuti | ||||||
Date Deposited: | 09 Jan 2008 12:00 | ||||||
Last Modified: | 08 Aug 2016 03:16 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/20269 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |