FAIZAL DIWANGKORO TIMUR, 060433387 (2008) PENGARUH PEMBERIAN SERUM DOMBA PASCA IMUNISASI WHOLE PROTEIN LARVA MUSCA DOMESTICA TERHADAP PERTUMBUHAN PUPA SECARA IN VITRO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2008-timurfaiza-5772-kh7207.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
||
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (267kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu usaha pengembangan vaksin myiasis oleh larva lalat rumah (Musa/ domestica) pada domba, yaitu dengan melakukan pengujian in vitro terhadap larva M. domestica yang diberi serum anti-WPL (Whole Protein Larva) dari domba yang telah di imunisasi dengan antigen dari tubuh larva lalat rumah. Pada akhirnya diharapkan adanya pengaruh terhadap pertumbuhan pupa pada media yang diberi perlakuan tersebut. Segala upaya juga telah dilakukan untuk mengurangi kerugian akibat infestasi lalat pada ternak antara lain dengan melihat perkembangan larva setelah pemberian vaksin secara in vitro dan in vivo (Partoutomo et al, 1998 ; Sukarsih et al., 2000), teknik ini mengadaptasi dari penelitian pada lalat Lucilia cuprina yang telah dilakukan oleh Eisemann et al., (1989). Penelitian pada lalat yang sama juga telah dilakukan oleh Eisemann et al., (1990) melihat respons imun setelah pemberian antigen berupa 'larva. Tellam dan Bowles (1997), telah melakukan vaksinasi dengan menggunakan bahan dari ekskretori dan sekrerori lalat L. cuprina. Bagian usus larva lalat L. cuprina yang disebut membran peritrofik mampu merangsang respon antibodi dan dapat menghambat perkembangan serta menimbulkan kernatian (Willadsen, 1993). Vaksinasi telah dilakukan oleh Riding et al., (2000) di Indonesia pada lalat C. bezziana, bahan protease serin sebagai antigen protektif cukup potensial pada lalat C. bezziana yang disuntikkan pada domba, pada uji in vitro dengan menggunakan serum domba yang telah divaksinasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan larva, sedang pada uji in vivo didapatkan penurunan bobot larva, sedangkan vaksinasi dengan membran peritrofik dari lalat C. bezziana memberikan respons imunologik yang efektif terhadap parasit yang ditunjukkan dengan penurunan bobot larva dan peningkatan mortalitas secara nyata. Larva M. domestica diekstraksi dalam media PBS untuk tujuan isolasi whole protein larva. Hasil isolasi whole protein kemudian dilakukan elektroforesis dengan SDS-PAGE untuk menentukan berat molekul dari fraksi whole protein yang dihasilkan. Whole protein larva (WPL) selanjutnya disuntikkan pada satu ekor domba secara subkutan di daerah leher dengan 2 kali booster yaitu pada dua minggu sesudah vaksinasi. Pengumpulan serum anti-WPL dilakukan untuk melihat respons antibodi dan digunakan untuk menguji pengaruhnya apabila diberikan kepada larva lalat rumah (M domestica) pada uji in vitro. Pada uji in vitro ditambahkan serum anti-WPL dan serum kontrol dari domba kedalam medium tempat ditumbuhkan L3 lalat M. domestica. Pertumbuhan pupa diukur dengan melihat kecepatan pembentukan pupa dan daya hidup larva dengan 3 perlakuan yaitu kontrol, P(I) dan P (II). Hasil uji in vitro, terlihat bahwa kontrol dan P (1), kecepatan pembentukan pupa tidak ada perbedaan (kecepatan pembentukan pupa sama). Diantara kontrol dan P (11), ada perbedaan yang nyata (p < 0,05) sedangkan, antara P (I) dan P (II). perbedaan kecepatannya sangat nyata (p < 0,01). Pada P (II), pembentukan pupa lambat. Pada pertumbuhan pupa juga terlihat kontrol, 70 % larva dapat menjadi lalat dewasa, sedangkan pada P (I) dan P (II) tidak satupun lalat dewasa yang eklosi dari pupa. Pada kontrol, tujuh pupa memiliki berat antara 0,2 -0,3 g dan dapat hidup menjadi lalat dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya serum domba yang di imunisasi antigen larva lalat M domestica mampu memberikan penghambatan terhadap pertumbuhan pupa lalat M domestica. Oleh karena itu diperlukan penelitian lanjutan untuk menghasilkan sebuah vaksin myiasis cutaneus yang efektif dan efisien.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK KH 72/07 Tim p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | SHEEP AS LABORATORY ANIMALS; HOUSFLY | ||||||
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology | ||||||
Divisions: | 06. Fakultas Kedokteran Hewan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Prihastuti | ||||||
Date Deposited: | 09 Jan 2008 12:00 | ||||||
Last Modified: | 08 Aug 2016 04:17 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/20272 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |