ISOLASI DAN ANTIGENITAS FRAKSI PROTEIN DENGAN BERAT MOLEKUL 205,8 kDa DARI SARCOPTES SCABIEI VAR. CAPRAE

ARDHI HANGGARA, 060313197 (2008) ISOLASI DAN ANTIGENITAS FRAKSI PROTEIN DENGAN BERAT MOLEKUL 205,8 kDa DARI SARCOPTES SCABIEI VAR. CAPRAE. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (233kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2008-hanggaraar-5775-kh6807.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Tungau Sarcoptes scabiei adalah tungau kecil berbentuk lonjong, konveks di bagian dorsal, pipi di bagian ventral, tidak bermata. jantan berukuran 200-240 x 150-200 mikron, yang betina 300-600 x 240-400 mikron (Levine,1990). Tungau ini menyebabkan scabies yang dapat merugikan peternak. Pencegahan penyakit lebih utama daripada pengobatan, disamping biayanya lebih murah, pengobatan membutuhkan waktu yang relatif lama. Pencegahan terhadap scabies adalah dengan memperhatikan sanitasi kandang maupun daerah sekitar kandang, peralatan kandang harus sering dibersihkan (Jensen, 1974). Sanitasi kandang yang teratur dan keadaan kandang yang bersih dan kering serta perawatan terhadap ternak akan memperkecil kemungkinan terjadinya scabies. Satu pendekatan yang memungkinkan adalah dengan melakukan vaksinasi inang dengan antigen yang berasal dari tubuh tungai sendiri. Tungau dewasa dianggap sebagai stadium yang paling mudah dan memungkinkan dipakai dalam penclitian untuk memproduksi antigen. Penelitian bertujuan untuk mengisolasi dan mendeteksi antigenitas fraksi protein dengan berat molekul 205,8 kDa dari Sarcoptes scabiei var. caprae dengan terbentuknya antibodi pada uji ELISA. Kelinci lokal dewasa kelamin dengan umur lebih kurang 5 bulan sebanyak dua ekor diimunisasi dengan antigen protein Sarcoptes scabiei var.caprae dengan berat molekul 208,5 kDa. Penyutikan dilakukan secara sub cutan dengan dosis 100 µ g/ ekor kelinci. Banyak imunisasi tergantung berapa kadar protein yang diperoleh. Imunisasi pertama ditambahkan Freund's Complete Adjuvant (FCA) dengan perbandingan 1:1. Imunisasi selanjutnya dilakukan 2 minggu setelah imunisasi pertama dengan penambahan Incomplete Freund's Adjuvant (IFA) dengan perbandingan 1:1. Penyuntikan ulang (booster) menggunakan protein yang sama dengan Incomplete Freund's Adjuvant (IFA). dengan interval satu minggu sekali hingga didapat titer antibodi yang tinggi. Sebelum dilakukan imunisasi pertama dilakukan pengambilan serum sebagai kontrol negatif uji ELISA. Pengambilan serum berikutnya dilakukan sebelum booster dan dilakukan tiap minggu untuk melihat respon antibodi setiap setelah imunisasi dengan uji yang sama. Hasil ELISA menunjukkan bahwa peningkatan titer antibodi kelinci yang diimunisasi protein antigenik Sarcoptes scabiei var. caprae dengan berat molekul 205,8 kDa belum menunjukkan respon protektif meskipun pada booster ke-5 menunjukkan peningkatan respon imun. Titer tertinggi ditunjukkan kelinci pada booster ke-5 pengenceran 1:20, meskipun tidak mencapai 2 OD.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK-2 KH 68/07 Han i
Uncontrolled Keywords: PARASITE ANTIGENS; SCABIES
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF780.2-780.7 Veterinary microbiology, bacteriology, virology, mycology
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan
Creators:
CreatorsNIM
ARDHI HANGGARA, 060313197UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorNunuk Dyah Retno L., MS, DrhUNSPECIFIED
Depositing User: Dwi Prihastuti
Date Deposited: 09 Jan 2008 12:00
Last Modified: 08 Aug 2016 04:50
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/20275
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item