RUSIYANTO ARIFIN, 060313183 (2008) IMUNOGENISITAS WHOLE PROTEIN Aeromonas hydrophila YANG DIIMUNISASI PADA KELINCI DENGAN TEKNIK INDIRECT ELISA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2009-arifinrusi-10610-abstrak-9.pdf Download (302kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-arifinrusi-10315-kh17-9.pdf Restricted to Registered users only Download (676kB) | Request a copy

Abstract

Sebagai ikan konsumsi popularitas ikan mas (Cyprinus carpio L.) tidak diragukan lagi, rasa dagingnya enak dan gurih, kandungan proteinnya cukup tinggi serta pangsa pasar yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Sudah seharusnya prospek pasar yang cukup menjanjikan itu diimbangi dengan pembenahan sistem budi daya yang tepat. Salah satu caranya adalah penerapan pola budi daya ikan secara intensif. Serangan hama dan penyakit merupakan salah satu penyebab kegagalan usaha budi daya ikan mas. Aeromonas hydrophila merupakan penyebab utama dari suatu wabah penyakit ikan budidaya air tawar termasuk ikan mas. Penyakit yang disebabkan A. hydrophila sering disebut Motil Aeromonas Septicemia (MAS) atau sering juga disebut Haemorrhage Septicemia. Hingga kini, metode yang banyak digunakan untuk menanggulangi penyakit pada ikan budi daya adalah pengobatan dengan zat kimia atau antibiotik. Cara ini sangat beresiko karena dapat menimbulkan resistensi terhadap bakteri, memerlukan biaya yang cukup mahal, dan mencemari lingkungan, oleh karena itu diperlukan suatu strategi pengendalian penyakit akuakultur yang lebih baik lagi antara lain melalui program vaksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan imunogenisitas whole protein A. Hydrophila yang diimuniasikan pada kelinci dengan teknik Indirect ELISA. Secara normal imunisasi akan menghasilkan antibodi yang spesifik terhadap molekul yang cocok terhadap pengenalan dan pengikatan antigen. Molekul ini terakumulasi dalam darah dan dapat digunakan sebagai reagen untuk teknik imunologi seperti diagnosis, analisis respon imun serta analisis immunoglobulin. Dua ekor Kelinci umur 3 bulan diimunisasi dengan whole protein A. hydrophila secara sub cutan sebanyak 100μg per imunisasi dalam adjuvan komplit (Complete Freund’s Adjuvant). Selang waktu 2 minggu setelah imunisasi yang pertama dilakukan imunisasi kedua (booster) dengan protein yang sama dalam adjuvan inkomplit (Incomplete Freund’s Adjuvant). Imunisasi ketiga dilakukan setelah 7 hari berikutnya dengan cara dan bahan yang sama seperti imunisasi kedua begitu pula seterusnya sampai lima kali imunisasi. Sebelum dilakukan imunisasi pertama dilakukan pengambilan serum sebagai kontrol negatif uji ELISA. Setiap sebelum imunisasi dilakukan pengambilan darah melalui V. Auricularis.Hasil ELISA menunjukkan titer antibodi terus meningkat karena setiap minggunya pada kelinci dilakukan booster. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa imunisasi whole protein A. hydrophila pada kelinci dapat menginduksi terbentuknya antibodi poliklonal anti whole protein A. Hydropila dengan nilai OD imunisasi I-V berturut-turut yaitu sebesar 0,585; 1,135; 1,093; 1,173; 1,086 yang rata-rata mencapai lebih dari 2 kali OD kelinci kontrol (0,165). Titer antibodi tertinggi dicapai pada booster ketiga (imunisasi IV) dengan nilai OD sebesar 1,173. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan memperlihatkan beberapa protein dominan yang bersifat antigenik dan imunogenik dari whole protein A. hydrophila.

Actions (login required)

View Item