PROFIL ALKALIN FOSFATASE DARAH DALAM PROSES PENYEMBUHAN FRAKTUR TULANG JENIS TIDAK STABIL PADA METACARPAL DOMBA (Ovis aries)

KHOLIK, 060333131 (2006) PROFIL ALKALIN FOSFATASE DARAH DALAM PROSES PENYEMBUHAN FRAKTUR TULANG JENIS TIDAK STABIL PADA METACARPAL DOMBA (Ovis aries). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (ABSTRACT)
komplit.doc - gdlhub-gdl-s1-2009-kholik-10334-kh02-9.pdf

Download (228kB)
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-kholik-10334-kh02-9.pdf
Restricted to Registered users only

Download (715kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Fraktur atau patah tulang merupakan salah satu kasus yang dapat dijumpai di klinik hewan maupun pada dokter hewan praktek. Salah satu pembagian jenis patah tulang adalah patah tulang sederhana (stabil) dan patah tulang komplit (tidak stabil). Patah tulang sederhana adalah patah tulang dimana kulit di atas tulang yang patah tidak rusak. Patah tulang komplit adalah patah tulang dimana tulang yang patah rusak keseluruhan secara melintang (Frandson,1996). Sjarwani (2006), menyatakan bahwa patah tulang mempunyai waktu penyembuhan lebih lama, yaitu sekitar enam sampai sembilan bulan. Mengingat adanya insidensi kasus fraktur tulang panjang jenis tidak stabil, penulis mencoba menganalisis tentang salah satu cara penanganan pada kasus fraktur dengan membahas efek gerakan antara ujung fraktur yang terdapat pada sistem perlakuan loading (posisi berdiri/ menapak) dan partial loading (posisi bediri satu jam dan menggantung satu jam) terhadap proliferasi osteoblas dibandingkan dengan sistem penanganan unloading (posisi menggantung) pada metacarpal domba. Gerakan antara ujung tulang yang mengalami fraktur atau dapat mempertahankan konsentrasi Bone Morphogenetic Protein (BMP) dengan cara menjaga gerakan jaringan lunak misalnya dengan traksi (Frost, 1998). Menurut Djojosoebagio (1990), enzim fosfatase bekerja pada substrat tertentu yang menyebabkan hasil dari Aca++.AHPO4 meningkat yang berakibat terjadinya deposisi garam tersebut pada tulang. Enzim ini di dalam tulang menyebabkan meningkatnya konsentrasi fosfat dan karena hukum massa garam kalsium fosfatasepun akhirnya mengendap di dalam tulang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui aktifitas alkalin fosfatase sebagai salah satu enzim yang terlibat pada pembentukan tulang dalam proses penyembuhan tulang yang mengalami fraktur jenis tidak stabil dengan sistem perlakuan unloading, partial loading dan loading metacarpal domba dan untuk mengetahui pada hari ke berapakah alkalin fosfatase mencapai kadar tertinggi. Penelitian ini menggunakan 15 domba jantan dengan umur 8 bulan sebagai hewan coba yang difrakturasi pada umur 9 bulan dengan sistem fiksasi menggunakan intramedullary pin dan slotted plate screw. Domba-domba dibagi dalam 3 macam sistem perlakuan dan 4 waktu pengambilan darah (bleeding) secara acak. Perlakuan I adalah sistem penggantungan (unloading), perlakuan II adalah posisi berdiri selama satu jam dan menggantung selama satu jam (partial loading), perlakuan III adalah posisi berdiri (loading). Perlakuan diberikan 2 hari pasca operasi. waktu pengambilan darah adalah pada hari ke- (3,7,15 dan 30) pasca operasi. Darah diambil langsung melalui vena Jugularis untuk analisa alkalin fosfatase. Penelitian ini menggunakan percobaan faktorial dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau Univariate Analisis of Varian (Univariate ANOVA). Data dianalisis menggunakan Analisis Ragam apabila ada perbedaan yang nyata pada setiap perlakuan dan waktu pengambilan darah dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya interaksi antara macam perlakuan dan waktu pengambilan darah berarti hanya pengaruh utama (macam perlakuan dan waktu pengambilan darah) yang dapat mempengaruhi untuk melihat kadar alkalin fosfatase dalam darah. Kadar alkalin fosfatase tertinggi didapat pada perlakuan partial loading yang berbeda nyata dengan perlakuan unloading dan loading (p<0,05). Kadar alkalin fosfatase tertinggi pada hari ke- 15 pasca operasi untuk semua perlakuan. Pada hari ke-15 tersebut, kadar alkalin fosfatase tertinggi terdapat pada perlakuan partial loading (p<0,01). Berdasarkan hasil penelitian ini, penanganan fraktur jenis tidak stabil dapat menggunakan perlakuan parsial loading namun disarankan untuk melakukan penelitian dengan parameter yang lebih komplek seperti penentuan kadar BMP, banyaknya osteoblas dan osteoklas serta hal-hal lain yang bisa dijadikan indikator dalam proses penyembuhan tulang karena alkalin fosfatase hanya merupakan enzim yang terlibat dalam pembentukan matrik dan kalsifikasi pada tulang yang mengalami fraktur. Sehingga didapat suatu diagnosa yang lebih meyakinkan terhadap proses kesembuhan tulang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 KH 02 / 09 Kho p
Uncontrolled Keywords: alkali fosfatase; metacarpal domba
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF371-379 Sheep. Wool
S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan
Creators:
CreatorsNIM
KHOLIK, 060333131UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorBambang Purnomo S, Dr.,drh.,MSUNSPECIFIED
Thesis advisorTatik Hernawati, drh.,MSiUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Anisa Septiyo Ningtias
Date Deposited: 19 Oct 2009 12:00
Last Modified: 04 Jul 2017 20:59
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/20303
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item