UJI TOKSISITAS AKUT FRAKSI ALKALOID DAUN JARONG (Achyranthes aspera linn)TERHADAP PERUBAHAN HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT (Mus musculus)

DEWI PUSPITA SARI, 060533564 (2008) UJI TOKSISITAS AKUT FRAKSI ALKALOID DAUN JARONG (Achyranthes aspera linn)TERHADAP PERUBAHAN HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT (Mus musculus). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRACT)
gdlhub-gdl-s1-2009-saridewipu-10737-abstrak-9.pdf

Download (319kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-saridewipu-10339-kh43-9.pdf
Restricted to Registered users only

Download (848kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Ginjal mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dari makhluk hidup baik hewan maupun manusia. Sejak masa embrional ginjal yang dibentuk dari lapisan mesoderm telah berperan dalam proses kehidupan organisme. Ginjal menjalankan fungsi yang vital dan multipel dalam tubuh, yaitu mengatur keseimbangan air dan elektrolit, mengatur konsentrasi osmolalitas cairan tubuh dan elektrolit, mengatur keseimbangan asam-basa, ekskresi produk sisa metabolik dan bahan kimia asing seperti obat-obatan serta zat yang bersifat toksik, mengatur tekanan arteri, sekresi hormone dan juga glukoneogenesis (Guyton dan Hall, 1997). Achyranthes aspera linn dikenal dengan nama jarong, jarongan atau remek getih. Selama ini Achyranthes aspera linn dimanfaatkan masyarakat umum untuk pengobatan antikanker pada payudara dan kandungan (Sutawidja, 2001; Nala, 2002). Tahiliani dan kai, 2000; Chakraborty et al., 2002 menyatakan bahwa ekstrak daun jarong (Achyranthes aspera linn) merupakan bahan baku obat antikanker dan hepatitis. Tujuan dari penelitian ini dilaksanakan adalah untuk mengetahui perubahan mikroskopis, meliputi kongesti, degenerasi dan nekrosis pada ginjal mencit setelah dilakukan uji toksisitas akut fraksi alkaloid daun jarong (Achyranthes aspera linn) sebagai obat anti kanker, selain itu juga untuk menentukan LD50 fraksi alkaloid daun jarong (Achyranthes aspera linn). Uji toksisitas akut dilakukan dengan menggunakan fraksi alkaloid daun jarong (Achyranthes aspera linn) yang berpotensi sebagai bahan obat antikanker, diberikan pada mencit (Mus musculus) melalui dua rute pemberian yaitu per oral dan intra peritoneal selama 14 hari dengan dosis 100mg/kgbb setara dengan dosis 1000mg/kgbb ekstrak methanol, merupakan dosis maksimal yang tidak menimbulkan kematian pada hewan percobaan. Analisa dengan menggunakan uji statistik non parametrik dengan uji kruskal wallis menunjukkan α>0.05, hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna pada perubahan mikroskopis ginjal mencit setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan dosis tunggal maksimal yang tidak menimbulkan kematian yaitu 100mg/kgbb. Dari hasil penelitian diatas dapat dikatakan bahwa penggunaan fraksi alkaloid daun jarong (Achyranthes aspera linn) dosis besar relatif aman. Karena dengan dosis yang besar yaitu 5g/kgbb terbukti tidak menyebabkan kematian pada hewan coba sehingga termasuk kedalam golongan zat yang praktis tidak toksik. Perubahan-perubahan yang terjadi pada gambaran mikroskopis yaitu kongesti, degenerasi dan nekrosis masih dalam tahap ringan, dan bersifar reversibel jika penyebabnya dihilangkan, selain itu ginjal mempunyai daya regenerasi sel yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan pengolahan data tentang uji toksisitas akut fraksi alkaloid daun jarong (Achyranthes aspera linn) terhadap perubahan mikroskopis ginjal mencit, dapat disimpulkan bahwa Fraksi alkaloid daun jarong (Achyranthes aspera linn) masih relatif aman untuk dikembangkan sebagai bahan obat antikanker. Dosis yang menyebabkan kematian 50% mencit (LD50) dari bahan lebih dari 5g/kgbb tidak menyebabkan kematian pada hewan percobaan, ini menunjukkan bahwa bahan alkaloid daun jarong (Achyranthes aspera linn) merupakan bahan obat praktis tidak toksik, bila digunakan dalam bentuk sediaan ekstrak methanol daun jarong (Achyranthes aspera linn) maka dosis yang menyebabkan kematian 50% mencit (LD50) lebih dari 50g. Menurut Loomis T.A. (1978), bahan obat yang mempunyai LD50 lebih dari 50g termasuk golongan obat relatif kurang berbahaya. Diharapkan penelitian ini dilanjutkan dengan uji toksisitas pada tingkat yang lebih tinggi seperti uji pemaparan sub kronis dan uji pemaparan khronis untuk memenuhi syarat sebagai obat fitofarmaka.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 KH 43 / 09 Sar u
Uncontrolled Keywords: toksisitas akut; alkaloid; ginjal mencit
Subjects: Q Science > QK Botany > QK1-989 Botany
S Agriculture > SF Animal culture > SF405.5-407 Laboratory animals
S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan
Creators:
CreatorsNIM
DEWI PUSPITA SARI, 060533564UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorBoedi Setiawan, MP.,drhUNSPECIFIED
Thesis advisorDewa Ketut Meles, Dr.,MS.,drhUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Anisa Septiyo Ningtias
Date Deposited: 20 Oct 2009 12:00
Last Modified: 04 Jul 2017 21:00
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/20308
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item