POTENSI ANTIPROLAKTIN SEBAGAI PENGINDUKSIPERKEMBANGAN PREOVULATORY FOLLICLE PADA PERIODE MOULTING ITIK MOJOSARI (Anas platyrhynchos javanicus)

ASTRIA ARDIKA, 060413271 (2008) POTENSI ANTIPROLAKTIN SEBAGAI PENGINDUKSIPERKEMBANGAN PREOVULATORY FOLLICLE PADA PERIODE MOULTING ITIK MOJOSARI (Anas platyrhynchos javanicus). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2009-ardikaastr-10743-abstrak-9.pdf

Download (551kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-ardikaastr-10346-kh34-9.pdf
Restricted to Registered users only

Download (997kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempercepat proses terjadinya fase moulting pada itik (Anas platyrhynchos). Disamping itu penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui potensi antiprolaktin yang diproduksi pada penelitian Safitri (2007) dalam menetralisir kerja prolaktin serta menginduksi perkembangan preovulatory follicle sehingga waktu bertelur dapat diperpanjang dan produktifitas telur dapat ditingkatkan. Penelitian ini menggunakan model percobaan Rancangan Acak Lengkap dengan analisis data menggunakan ANOVA. Hewan coba yang digunakan adalah itik mojosari (Anas platyrhynchos javanicus) sejumlah 24 ekor yang mengalami fase moulting. Kemudian hewan coba dibagi secara acak menjadi 4 kelompok perlakuan dengan 6 ulangan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah antiprolaktin yang diproduksi pada penelitian Safitri tahun 2007. Antiprolaktin ini didapat dengan cara penyuntikan prolaktin itik fase moulting ke dalam tubuh kambing sehingga timbul antibodi pada kambing yaitu antiprolaktin. Kemudian antiprolaktin tersebut disuntikan ke dalam tubuh itik secara intramuskuler pada perlakuan P1, P2 dan P3 dengan dosis berturut-turut 50 μg/ml, 100 μg/ml dan 200 μg/ml. Pada kontrol diberikan PBS 0,5 ml tanpa antiprolaktin secara intramuskuler. Penyuntikan pada kontrol dan perlakuan dilakukan sekali pada awal fase moulting dan kemudian dipelihara selama 10 hari. Selama pemeliharaan, itik diletakan di dalam kandang bersekat yang telah ditandai dan diberikan makan dan minum sesuai kebutuhan. Pada uji F dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang nyata (p<0,05) antara kontrol dengan perlakuan. Hal ini berarti antiprolaktin berpotensi menginduksi perkembangan preovulatory follicle pada ovarium itik moulting. Kemudian dilanjutkan dengan uji BNT 5% untuk mengetahui dosis terbaik dari perlakuan. Hasil uji BNT 5% mununjukan bahwa antara P2 dan P3 berbeda nyata dengan P1. Jadi dapat disimpulkan perlakuan optimal dari penelitian ini adalah pada P2 yaitu dengan dosis 100 μg/ml antiprolaktin

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 KH 34 / 09 Ard p
Uncontrolled Keywords: antiprolaktin; moulting; preovulatory follicle
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF481-507 Poultry. Eggs
S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan
Creators:
CreatorsNIM
ASTRIA ARDIKA, 060413271UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorHana Eliyani, drh.,M.KesUNSPECIFIED
Thesis advisorMochammad Lazuardi, Dr.,drh.,M.SiUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Anisa Septiyo Ningtias
Date Deposited: 20 Oct 2009 12:00
Last Modified: 26 Jul 2016 01:13
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/20315
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item