TERESIA AYU YULIAMARINI BANJARNAHOR, 060413283 (2008) PEMBERIAN MELATONIN SEBAGAI TINDAKAN PREVENTIF HIPERGLIKEMIA PADA TIKUS PUTIH ( Rattus norvegicus ) DIABETES MELLITUS TIPE 1 EKSPERIMENTAL. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2009-banjarnaho-10778-kh47_09-k.pdf Download (273kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-banjarnaho-10354-kh47-9.pdf Restricted to Registered users only Download (830kB) | Request a copy

Abstract

Radikal bebas merupakan molekul yang relatif tidak stabil, mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Molekul tersebut akan bersifat reaktif dalam mencari pasangan elektronnya. Pada dasarnya radikal bebas penting artinya bagi kesehatan dan fungsi tubuh yang normal, namun bila dihasilkan melebihi batas dan tidak terkontrol, dapat merusak fungsi sel tubuh dan mengarah pada proses munculnya penyakit. Salah satunya adalah diabetes mellitus tipe 1 yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia. Dugaan bahwa radikal bebas tersebar dimana-mana menyebabkan tidak adanya pilihan selain tubuh harus melakukan tindakan protektif. Langkah yang tepat untuk menghadapi gempuran radikal bebas adalah dengan mengurangi paparannya atau mengoptimalkan pertahanan tubuh melalui aktivitas antioksidan. Melatonin adalah hormon hasil sekresi utama dari kelenjar pineal otak yang dikenal memiliki efek antioksidan yang kuat melalui aktivitasnya sebagai pembersih radikal bebas. Selain itu, melatonin dapat menstimulasi aktivitas beberapa enzim di dalam tubuh yang terkait dengan peran antioksidan. Melatonin dapat menurunkan kadar gula darah pada kasus hiperglikemia dan juga dapat mengurangi kerusakan sel-sel beta pankreas yang terjadi dalam diabetes mellitus tipe 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian melatonin berbagai dosis sebagai tindakan preventif hiperglikemia pada tikus putih (Rattus norvegicus) diabetes mellitus tipe 1 eksperimental. Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar berumur 2-3 bulan dengan berat badan 100-150 gram yang kemudian diacak dan ditempatkan pada 5 kelompok perlakuan. Penelitian ini diawali dengan melakukan pemberian melatonin dosis 5 mg/kg bb, 10 mg/kg bb, dan 15 mg/kg bb sebagai tindakan preventif hiperglikemia yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian alloksan dosis 150 mg/kg bb sebagai induksi hiperglikemia pada kelompok perlakuan P2, P3, dan P4. Kelompok perlakuan P0 digunakan sebagai kontrol negatif diabetes, sedangkan P1 sebagai kontrol positif diabetes. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisis statistik yang digunakan adalah ANAVA yang dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan. Keseluruhan data yang diperoleh diproses menggunakan program SPSS versi 11. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian melatonin dosis 5 mg/kg bb, 10 mg/kg bb, dan 15 mg/kg bb dapat digunakan sebagai tindakan preventif hiperglikemia pada kasus diabetes mellitus tipe 1, dimana rata-rata kadar glukosa darah yang dihasilkan berada dalam batas normal.

Actions (login required)

View Item