YUANITA SEVRYANA, 060313217 (2008) EFEK TOKSISITAS SUBKRONIS EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia mahagoni Jacq) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI MENCIT (Mus musculus) JANTAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2009-sevryanayu-10730-abstrak-8.pdf Download (321kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-sevryanayu-10365-kh143-8.pdf Restricted to Registered users only Download (900kB) | Request a copy

Abstract

Peran tanaman dalam pengobatan penyakit telah berlangsung sejak lama. Sebelum berkembangnya dunia kedokteran barat, nenek moyang kita telah berabad-abad lalu secara turun-temurun menggunakan tanaman berkhasiat obat untuk menyembuhkan penyakit. Saat ini penggunaan tanaman obat dikalangan masyarakat semakin meningkat. Hal ini seiring dengan fenomena "back to nature" yaitu penggunaan bahan alami dan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu biaya pembuatan tanaman berkhasiat obat relatif murah dan mudah diperoleh jika dibandingkan dengan pembuatan obat-obatan sintesis. Salah satu tanaman berkhasiat obat adalah tanaman mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) yang bijinya biasa digunakan oleh masyarakat karena memiliki khasiat sebagai anti hipertensi, meningkatkan nafsu makan, rematik, masuk angin, malaria, eksem, dan kencing manis. Pada penelitian ini dilakukan pengujian tentang efek toksisitas subkronis ekstrak biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) dengan pemberian secara oral satu kali sehari selama 40 hari terhadap gambaran histopatologi hati mencit jantan. Pengujian toksisitas tanaman berkhasiat obat sangat diperlukan karena merupakan salah satu usaha untuk melindungi masyarakat dalam hal keamanan penggunaan tanaman berkhasiat obat maupun pengunaan obat tradisional. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap menggunakan 24 ekor mencit jantan yang dibagi secara acak kedalam empat kelompok. Kelompok P0 sebagai kelompok kontrol negatif hanya diberi perlakuan berupa pemberian suspensi CMC 0,5, kelompok P1 diberi perlakuan berupa pemberian ekstrak biji mahoni dengan dosis 3,64 mg/ 20 g BB, kelompok P2 diberi perlakuan berupa pemberian ekstrak biji mahoni dengan dosis 7,28 mg/20 g BB, kelompok P3 diberi perlakuan berupa pemberian ekstrak biji mahoni dengan dosis 10,92 mg/20 g BB. Keempat kelompok diberi perlakuan selama 40 hari dan pada hari ke 42 seluruh mencit dikorbankan untuk dilakukan pengambilan organ hati dan dilanjutkan dengan pembuatan preparat histopatologi hati mencit jantan. Kemudian dilakukan pengamatan secara mikroskopis dan dilakukan penilaian atau skoring terhadap data perubahan yang terjadi pada gambaran histopatologi sel hati melalui lima lapangan pandang yang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata (p < 0,05) pada perubahan gambaran histopatologi antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dimana pada kelompok perlakuan terdapat perubahan berupa degenerasi dan nekrosis sel hati. Selain itu juga tidak terdapat korelasi positif antara peningkatan dosis ekstrak biji mahoni dengan tingkat kerusakan hati berupa perubahan gambaran histopatologi hati mencit jantan. Berdasarkan hasil penelitian ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap uji toksisitas subkronis ekstrak biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) terhadap perubahan gambaran histopatologi organ lain dan pada hewan coba yang lain.

Actions (login required)

View Item