PIENTA HASANA FALAH, 060112883 (2009) KANDUNGAN SERAT KASAR DAN PROTEIN KASAR TONGKOL JAGUNG YANG DIFERMENTASI DENGAN PROBIOTIK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-pientahasa-14813-kh21-10-k.pdf Download (454kB) |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-pientahasa-12369-kh21-10-e.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Tongkol jagung merupakan limbah hasil pertanian yang dapat digunakan sebagai pakan ternak alternatif saat musim kemarau. Pemanfaatannya sebagai pakan ternak ruminansia kurang efisien dikarenakan terdapat kendala dalam daya cerna dan kandungan nutrisinya yang rendah apabila dibandingkan dengan pakan hijauan. Daya cerna yang rendah disebabkan oleh karena tongkol jagung mengandung serat kasar yang tinggi. Selain itu tongkol jagung memiliki kandungan protein kasar yang rendah sehingga bila digunakan sebagai pakan ternak akan sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok ternak akan protein. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan kendala tongkol jagung sebagai pakan ternak melalui pemakaian probiotik sebagai fermentor. Diharapkan perlakuan tersebut mampu menurunkan kandungan serat kasar melalui pemisahan ikatan antara lignin dengan selulosa dan hemiselulosa, dan juga dapat meningkatkan protein kasar melalui mikroba-mikroba yang terdapat dalam probiotik. Selanjutnya tongkol jagung dapat digunakan sebagai pakan ternak berkualitas tinggi terutama pada musim kemarau. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Makanan Ternak Universitas Airlangga Surabaya selama bulan Mei 2006. Penelitian ini menggunakan probiotik yang mengandung mikroba selulolitik, lignolitik, dan proteolitik. Tongkol jagung yang dipakai sebagai sampel adalah jenis jagung Bisi II. Dipakai empat perlakuan yaitu P0 (Tongkol jagung sebagai kontrol), P1 (Tongkol Jagung + 2 % Probiotik), P2 (Tongkol Jagung + 4 % Probiotik), dan P3 (Tongkol Jagung + 6 % Probiotik). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima kali. Penelitian ini memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F, apabila terdapat perbedaan perlakuan yang nyata dilanjutkan dengan uji jarak Duncan 5 %. Berdasarkan uji Duncan diketahui bahwa perlakuan yang menghasilkan kadar protein kasar tertinggi adalah P3 (Tongkol jagung + 6 % Probiotik) yang tidak berbeda nyata (p0,05) dengan P2, tetapi berbeda nyata (p0,05) dengan P0 dan P1. Berdasarkan uji Duncan diketahui bahwa perlakuan yang menghasilkan serat kasar terendah adalah P3 (Tongkol Jagung + 6 % Probiotik) yang berbeda nyata (p0,05) dengan P0, P1 dan P2. Dosis probiotik yang dapat menurunkan kandungan serat kasar dan meningkatkan kandungan protein kasar secara optimal adalah 4%.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK KH 21/10 Fal k | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | crude protein, crude fiber, corn cob, fermentation, probiotic | |||||||||
Subjects: | Q Science > QD Chemistry > QD241-441 Organic chemistry Q Science > QK Botany > QK1-989 Botany T Technology > TS Manufactures > TS2284-2288 Animal feeds and feed mills. Pet food industry |
|||||||||
Divisions: | 06. Fakultas Kedokteran Hewan | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Anisa Septiyo Ningtias | |||||||||
Date Deposited: | 17 Feb 2011 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 26 Jul 2016 04:50 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/20341 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |