ADINDA, 060413310 (2009) PENGARUH PEMBERIAN ELEKTROLIT DAN MULTIVITAMIN TERHADAP BERAT DAN DIAMETER FOLIKEL BURSA FABRICIUS AYAM BROILER YANG MENERIMA STRESSOR PANAS. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-adinda-15760-kh24-10-t.pdf Download (414kB)
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-adinda-13118-kh24-10-e.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Ayam ras adalah jenis ternak yang sangat peka terhadap stressor (baik fisik maupun psikis), termasuk heat stress (Leandro, 2004). Kombinasi antara suhu lingkungan dengan kelembaban yang tinggi diketahui dapat meningkatkan morbiditas dan menurunkan produktivitas baik pada ayam broiler maupun layer, bahkan pada keadaan yang ekstrim dapat mengakibatkan mortalitas (Anderson dn Carter, 1998). Rata-rata pertumbuhan broiler setelah umur dua minggu dapat dicapai secara optimal bila suhu lingkungan berada pada kisaran 12,7-23,88 ˚C, serta kelembaban udara tidak lebih dari 60%. Pada suhu lingkungan diatas 30 ˚C Broiler akan menderita heat stress, yang ditandai dengan terjadinya panting merupakan respon fisiologis pada broiler yang berdampak pada terjadinya alkalosis respiratorius dan keseimbangan elektrolit (Yahav et al., 1999; Moares et al., 2003). Kan et al., (2003) melaporkan heat stress dapat mengakibatkan terganggunya homeostatis elektrolit pada plasma darah broiler, yang ditandai dengan menurunnya kadar Ca2+ dan K+ serta meningkatnya kadar Cl - dan Na+ plasma darah. Suplementasi elektrolit seperti KCl dan bikarbonat pada air minum ayam terbukti secara nyata dapat mengurangi dampak negatif akibat heat stress pada broiler yang ditandai dengan rendahnya angka mortalitas (Edens et al, 2001; Emery, 2004). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian elektrolit dan multivitamin terhadap perubahan berat bursa Fabricius dan gambaran histopatologis yang meliputi diameter folikel bursa Fabricius ayam broiler yang menerima stressor panas. Penelitan ini termasuk eksperimental murni yang menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial. Faktor pertama adalah pemberian suplemen elektrolit dan multivitamin dengan satu kali dosis yaitu 1 gram per 4 lt air. Sedangkan faktor kedua adalah suhu kamar yang masingmasing adalah 21-23 oC dan 34,5-35 oC. Setelah mencapai umur 21 hari, sebanyak 24 ekor ayam broiler dibagi secara acak yang penempatan perlakuan dilaksanakan menurut pola faktorial dengan dua perlakuan dimana masing-masing perlakuan terdapat 6 ulangan. Kelompok PA0 merupakan kelompok ayam yang dipelihara pada ruangan A dengan suhu ruang antara 21-23 oC yang diberi air minum. Kelompok PA1 merupakan kelompok ayam yang dipelihara pada ruangan A dengan suhu ruang 21-23 oC yang diberi air minum dengan ditambah suplemen elektrolit dan multivitamin. Kelompok PB0 merupakan kelompok ayam yang dipelihara pada ruangan B dengan suhu ruang antara 34,5-35 oC yang diberi air minum tanpa diberi suplemen elektrolit dan multivitamin. Kelompok PB1 merupakan kelompok ayam yang dipelihara pada ruangan B dengan suhu ruang antara 34,5-35 oC yang diberi air minum dengan ditambah suplemen elektrolit dan multivitamin Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Suplemen elektrolit dan multivitamin komersial dalam dosis normal 1 gram per 4 lt air tidak berpengaruh terhadap berat bursa Fabricius dan diameter folikel bursa Fabricius broiler yang terpapar heat stress kronis.

Actions (login required)

View Item