Pengaruh Pemberian Ekstrak Rimpang Temu Ireng ( Curcuma aeruginosa Roxb ) terhadap Gambaran Histopatologi Usus Halus Ayam yang diinfeksi Cacing Ascaridia galli

Yuse Iflaka S, 060513548 (2009) Pengaruh Pemberian Ekstrak Rimpang Temu Ireng ( Curcuma aeruginosa Roxb ) terhadap Gambaran Histopatologi Usus Halus Ayam yang diinfeksi Cacing Ascaridia galli. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRACT)
gdlhub-gdl-s1-2011-yuseiflaka-15925-kh90-10-k.pdf

Download (360kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-yuseiflaka-13327-kh90-10-e.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penggunaan bahan alami yang berasal dari tanaman sebagai pengobatan alternatif sudah sangat berkembang pesat di negara Indonesia. Salah satu tanaman yang bermanfaat dan masih terus diteliti khasiatnya antara lain adalah temu ireng (Curcuma aeruginosa.). Rimpang temu ireng mengandung minyak atsiri yang telah terbukti dapat digunkan sebagai obat cacing (antelmintik). Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan mengenai peranan tanaman temu ireng sebagai antelmintika terhadap ayam yang telah terinfeksi Ascaridia galli, dengan parameter berupa gambaran histopatologi usus halus berupa kerusakan mukosa, hemoragi, dan infiltrasi sel radang. Penelitian ini menggunakan rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa.), kemudian dijadikan ekstrak etanol dengan berbagai dosis yaitu, 100mg/ekor/hari, 200mg/ekor/hari, 300mg/ekor/hari, dan 400mg/ekor/hari. Pemberian ekstrak dilakukan selama tujuh hari, dimulai saat ayam terkena positif terinfeksi Ascaridia galli. Penelitian ini menggunkan 25 ayam petelur berumur 10 minggu dengan berat badan 820 gram. Ayam petelur dibagi secara acak menjadi 5 perlakuan, yaitu perlakuan P0 (kontrol), P1, P2, P3, dan P4. Dimana tiap perlakuan terdiri dari lima ulangan. Tujuh hari setelah pemberian ekstrak, tiap ayam diseksi dan diambil organ usus halus, yaitu bagian duodenum. Kemudian organ duodenum ini dimasukkan ke dalam larutan buffer formalin untuk kemudin dibuat preparat histopatologis. Preparat duodenum kemudian diperiksa di bawah mikroskop secara acak dengan lima lapangan pandang, pada pembesaran 100-400x. Kemudian ditentukan tingkat kerusakan berdasarkan skor. Selanjutnya data yang diperoleh diolah dengan Kruskal-Wallis untuk dilihat apakah terjadi signifikansi diantara perlakuan. Untuk melihat perlakuan mana yang paling signifikan digunakan uji perbandingan berganda (Uji Z). Hasil analisis Kruskal-Wallis menunjukkan adanya perbedaan atau signifikansi yang sangat nyata diantara perlakuan, dimana terdapat penurunan derajat kerusakan mukosa, hemoragi, dan infiltrasi sel radang pada kelompok perlakuan bila dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan ekstrak temu ireng (Curcuma aeruginosa.). Hal ini menunjukkan ekstrak temu ireng dapat menurunkan jumlah cacing dalam usus, yang terindikasi adanya penurunan gambaran histopatologi berupa kerusakan mukosa, hemoragi, dan infiltrasi sel radang. Penurunan prosentase adanya kerusakan mukosa, hemoragi, dan infiltrasi sel radang yang paling rendah terdapat pada P3 yang menunjukkan perbedaan bermakna (p>0,05) dengan P0, P1, P2, dan P4. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak rimpang temu ireng dengan menggunakan berbagai dosis selama tujuh hari pada ayam yang terinfeksi Ascaridia galli dapat menurunkan gambaran mikroskopis berupa kerusakan mukosa, hemoragi, dan infiltrasi sel radang, yang mengindikasikan jumlah cacing yang merusak usus halus semakin menurun seiring dengan peningkatan dosis ekstrak rimpang temu ireng.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK KH 90/10 Yus p
Uncontrolled Keywords: Curcuma aeruginosa Roxb, Ascaridia galli, Haemorrhagi, Damage of Mucosa, Infiltration Inflamed Cells, layer chicken
Subjects: Q Science > QK Botany > QK1-989 Botany
S Agriculture > SF Animal culture > SF409 Small animal culture
S Agriculture > SF Animal culture > SF481-507 Poultry. Eggs
S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF811-909 Veterinary medicine of special organs, regions, and systems
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan
Creators:
CreatorsNIM
Yuse Iflaka S, 060513548UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSetya Budhy, drh., M.SiUNSPECIFIED
Thesis advisorSetiawan Koesdarto, Prof., Dr., drh., M.ScUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dhani Karolyn Putri
Date Deposited: 09 Mar 2011 12:00
Last Modified: 04 Jul 2017 21:49
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/20392
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item