WENY RUMATIWI, 060513483 (2009) KEJADIAN DEMODICOSIS PADA ANJING DI RUMAH SAKIT HEWAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PERIODE 2004 – 2008. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-rumatiwiwe-15956-kh108-1-k.pdf Download (445kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-rumatiwiwe-13358-kh108-1-e.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang banyak diminati orang, akan tetapi hingga saat ini masih belum banyak dilakukan studi khusus tentang demodicosis pada anjing terutama di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran frekuensi demodicosis pada anjing dan hubungannya dengan umur, jenis kelamin, jenis hewan, dan pengaruh musim. Menentukan suatu kejadian penyakit secara umum pertama – pertama yang harus dilakukan adalah pendataan tentang gejala klinis, setelah data secara klinis dianggap cukup maka dari data yang terkumpul tersebut dikelompokkan berdasarkan umur, jenis kelamin, jenis hewan, dan pembagian menurut bulan untuk mengetahui pengaruh musim. Kemudian data yang diperoleh ditabulasikan dan ditunjang analisis secara deskriptif epidemiologi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa demodicosis tertinggi pada umur lebih dari satu tahun yaitu 108 kasus ( 44,62% ), kemudian pada umur lebih dari 5 bulan sampai dengan satu tahun yaitu 84 kasus ( 34,71% ) dan yang terendah pada umur kurang dari lima bulan yaitu 50 kasus ( 20,66% ). Demodicosis terjadi pada semua jenis kelamin yaitu pada jantan sebanyak 140 kasus ( 57,85% ) dan pada betina sebanyak 102 kasus ( 42,15% ). Berdasarkan jenis hewan, demodicosis banyak terjadi pada anjing ras dengan 196 kasus ( 80,99% ) sedangkan pada anjing bukan ras terdapat 46 kasus (19,01% ), kejadian demodicosis lebih sering terjadi pada musim kemarau dengan jumlah kasus sebanyak 131 kasus (54,13%) daripada musim penghujan dengan jumlah kasus sebanyak 111 kasus (45,87%). Pengobatan demodicosis di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya sering menggunakan amitraz dan ivermectin, serta menggunakan antihistamin seperti diphenydramine HCL dan bila terdapat infeksi sekunder karena bakteri diberikan juga antibiotik seperti amoxicillin. Disarankan kepada pemilik hewan agar lebih memperhatikan kondisi kesehatan hewan peliharaannya untuk mengantisipasi munculnya kejadian demodicosis, baik itu cara pemeliharaan, konsumsi makanan, dan perawatan kesehatan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK KH 108/10 Rum k | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Canine demodicosis Incidence, Demodex canis, and dog | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA960-1000.5 Medical centers. Hospitals. Dispensaries. Clinics S Agriculture > SF Animal culture > SF411-459 Pets > SF421-440.2 Dogs. Dog racing S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF910 Other diseases and conditions |
|||||||||
Divisions: | 06. Fakultas Kedokteran Hewan | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Dhani Karolyn Putri | |||||||||
Date Deposited: | 10 Mar 2011 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 21 Sep 2016 14:30 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/20403 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |