YUDI KRISTANTO, 060313141 (2010) PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI BAHAN ANTIMIKROBIAL (GERUSAN BAWANG PUTIH, LISOL, DAN IODINE) SEBAGAI DESINFEKTAN TERHADAP TOTAL BAKTERI FESES AYAM. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-kristantoy-16043-kh139-1-k.pdf Download (471kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-kristantoy-13442-kh139-1-e.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan industri peternakan ayam saat ini telah berkembang dengan pesat walaupun selalu dihadapkan pada berbagai kendala yang juga ikut berkembang dan kompleks. Kendala paling utama yang dihadapi peternakan selain memberikan dampak kerugian ekonomi adalah berupa serangan penyakit yang dapat terjadi melalui berbagai hal, antara lain melalui feses yang dikeluarkan dari ayam penderita penyakit (Rasyaf, 2002). Timbulnya wabah penyakit pada suatu peternakan dapat tumbuh dan berkembang jika ditunjang oleh faktor lingkungan yang buruk dan memungkinkan suatu mikroorganisme dapat bertahan hidup. Hal ini dapat ditanggulangi dengan melakukan tindakan sanitasi kandang dan peralatannya. Salah satu tindakan sanitasi kandang adalah dengan cara melakukan desinfeksi kandang. Desinfeksi adalah tindakan untuk mengendalikan pertumbuhan dan kontaminasi mikroba, yang dimaksud dengan pengendalian disini adalah segala kegiatan yang bersifat membasmi atau membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan menggunakan bahan antimikrobial. Bahan antimikrobial adalah bahan yang mengganggu pertumbuhan dan metabolisme bakteri yang bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel, merusak membran sitoplasma, menghambat biosintesis protein dan menghambat sistesis asam nukleat. Bahan ini terbagi menjadi dua macam yakni bahan antimikrobial alami dan kimia, selain itu terdapat dua sifat pada bahan antimikrobial tersebut, yaitu bakterisid dan bakteriostatik. Daya antimikrobial suatu desinfektan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain konsentrasi dan jenis bahan yang digunakan (Pelczar dan Chan, 1998). Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis dan konsentrasi bahan antimikrobial (bawang putih, lisol dan iodine) terhadap total bakteri feses ayam, mengetahui kombinasi perlakuan antara jenis bahan dan konsentrasi terhadap total bakteri feses ayam, dan mengetahui efektivitas pada bawang putih dibanding lisol dan iodine terhadap total bakteri feses ayam. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuman dari feses ayam yang diambil dari peternakan Jawa Timur dengan 4 kandang yang berbeda. Uji mikrobiologi pada penelitian ini adalah perhitungan total bakteri pada feses ayam. Metode yang digunakan adalah Viable Count Technique dengan mengunakan Standart Dropping pippetes. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3X5, yaitu 3 taraf faktor jenis bahan antimikrobial (bawang putih, lisol, dan iodine) dan 5 taraf faktor konsentrasi (10 %, 7,5%, 5%, 2,5% dan 0%) dengan tiga kali ulangan. Jika hasilnya berpengaruh nyata (p<0,05), dilanjutkan uji Beda Nyata Jujur. Hasil penelitian ini adalah jenis bahan antimikrobial (gerusan bawang putih, lisol dan iodine) sebagai desinfektan sangat berpengaruh nyata terhadap total bakteri feses ayam dan lisol adalah bahan yang paling efektif, sedangkan bawang putih dan iodine mempunyai efektivitas yang sama atau tidak berbeda,

Actions (login required)

View Item