ZULFIKAR AMIR, 040217600 (2009) PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI PASAR MODAL INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) Skripsi dalam CD - gdlhub-gdl-s1-2009-amirzulfik-9888-a11809.pdf Download (336kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-amirzulfik-9888-a11809.pdf Restricted to Registered users only Download (794kB) | Request a copy

Abstract

Sejalan dengan prinsip “ Going Concern” bahwa perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, maka dari itu agar dapat terus berdiri kokoh dan berdaya saing terhadap kompetitornya perusahaan harus terus mampu menjaga kontinuitas melakukan perubahan kearah yang lebih baik dan tumbuh ke tingkat yang diinginkan. Dalam hubungan tersebut salah satu strategi yang dirasakan efektif, efisien dan relatif singkat oleh berbagai kalangan adalah dengan melakukan penggabungan usaha Penggabungan usaha dalam hal ini adalah usaha perluasan ekternal yang dilakukan karena memiliki beberapa kelebihan yakni penetrasi pasar yang relatif singkat prosesnya, pengoptimalan sumber daya melalui transfer skill; asistensi, struktur modal meningkat dan menguat, mengambil keuntungan daripada tax income, economies of scale atau disebut dengan peningkatan volume penjualan dan yang tak kalah pentingnya adalah pemekaran area pemasaran baik dari segi maupun pangsa pasarnya. Salah satu bentuk dari penggabungan usaha adalah dengan Akuisisi. Dimana akuisisi sendiri merupakan suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan yaitu pengakuisisi (acquirer/ akuisitor) memperoleh kendali atas aktiva netto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree/ akuisi), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakuisi suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham. Namun beberapa benefit dari akuisisi yang telah disebutkan sebelumnya tidak dengan mudah dicapai apabila terjadi kekurangan pemahaman terhadap proses dan tujuan akuisisi itu sendiri. Dan juga efektif tidaknya keputusan akuisisi dan apakah hasilnya menciptakan value added bagi perusahaan maka perlu dilakukan evaluasi kinerja. Tiga pendekatan analitis yang digunakan penulis dan telah dikembangkan dan dipergunakan secara luas yang berfokus secara langsung kepada kesuksesan atau kegagalan dalam maksimalisasi kekayaan investornya adalah ROI (Return on Invesment), ROA (Return on Asset) dan EVA (Economic Value Added). ROI adalah bagaimana perusahaan mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang dapat dicapai atas investasi yang dilakukannya, besar tidaknya nilai ROI dipengaruhi oleh turnover dari operating asset dan profit margin. ROA adalah bagaimana perusahaan mampu menghasilkan laba berdasar tingkat aset tertentu. Dan EVA adalah perpaduan antara kedua model pendekatan diatas yang bersifat lebih komprehensif karena EVA memasukkan semua unsur dalam Laporan Laba Rugi dan Neraca perusahaan yang bertujan memaksimalisasi kekayaan pemilik perusahaan. Jika EVA positif, artinya manajemen mampu meningkatkan nilai perusahaan, jika EVA negatif, terjadi penurunan nilai kekayaan perusahaan. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara ROI perusahaan sebelum akuisisi dan setelah akuisisi, perbedaan antara ROA perusahaan sebelum melakukan akuisisi dan setelah akuisisi, dan perbedaan antara EVA perusahaan sebelum akuisisi dan setelah akuisisi. Peneliti menggunakan independent t test

Actions (login required)

View Item