ERNI DWI WIJAYANTI, 060213028 (2006) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN API-API (Avicenna marina) TERHADAP RESORPSI EMBRIO, BERAT BADAN DAN PANJANG BADAN JANIN MENCIT (Mus musculus). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2007-wijayantie-4792-kh0807-k.pdf Download (308kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-wijayantie-4792-kh0807.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Keanekaragaman tumbuhan di alam Indonesia mendorong masyarakat lebih memilih memanfaatkan tumbuh-tumbuhan sebagai obat-obatan tradisional. Obat tradisional adalah bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan dan mineral atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang penggunaannya berdasarkan pengalaman empiris yang praktik pengobatannya sudah berlangsung selama berabad-abad. Tumbuhan api-api (Avicennia marina) merupakan salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan kontrasepsi oral oleh masyarakat di sekitar pantai. Sejak terjadi bencana Thalidomide pada dekade 60-an, dewasa ini secara konsisten selalu diupayakan untuk mencari dan mengidentifikasi bahan kimiawi lingkungan termasuk obat-obatan tradisional yang berpotensi merugikan dalam proses reprodulctif yang luas pada mamalia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek samping pemakaian ekstrak daun api-api terhadap resorpsi embrio, berat badan dan panjang badan janin mencit. Ekstrak daun api-api mengandung senyawa aktif glikosida triterpena yang mempunyai struktur siklik yang relatif komplek dan sebagian besar merupakan senyawa alkohol, aldehid atau asam karboksilat. Alkohol yang diberikan pada awal kebuntingan dapat merusak plasenta sehingga secara langsung menganggu proses perkembangan embrio (Panjaitan, 2003). Sedangkan alkaloid dan flavonoid dapat meracuni embrio dan menghambat kontraksi otot polos (Nigg dan Seigler ,1992) Penelitian ini digunakan mencit betina sebanyak 24 ekor dan 24 ekor mencit jantan galur BALB C dengan berat rata-rata 20-30 gram. mencit betina dipilih yang telah pernah melahirkan (berumur 3-5 bulan). Sebelum diberi perlakuan mencit dikawinkan terlebih dahulu. Jika terlihat sumbat vagina (vaginal plug) dihitung sebagai hari ke-1 kebuntingan. Perlakuan diberikan pada kebuntingan hari ke 6-15 per oral. PO menggunakan CMC 1%. P1, P2 dan P3 secara berturut-turut mendapatkan dosis ekstrak daun api-api sebesar 2 gram/kg berat badan; 2,5 gram/kg berat badan dan 3 gram/kg berat badan. Variabel yang diamati adalah jumlah resorpsi embrio, berat badan janin dalam gram dan panjang badan janin dalam sentimeter. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dosis ekstrak terhadap resorpsi embrio dan berat badan janin mencit adalah uji non-parametrik metode Kruskal-Wallis. Uji Duncan 5% digunakan untuk mengetahui pengaruh ekstrak terhadap panjang badan janin mencit. Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat perbedaan yang tidak bermakna terhadap resorpsi embrio dan berat badan janin mencit, tetapi menunjukkan perbedaan yang bermakna terhadap panjang badan janin mencit. Berdasarkan penelitian ini dapat disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh ekstrak daun api-api (Avicennia marina) terhadap hewan yang lebih tinggi tingkatannya sebelum sampai pada manusia. Sebaiknya tidak memberikan daun api-api sebagai bahan pakan ternak.

Actions (login required)

View Item