PENGARUH PEMBERIAN INFUSUM DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn) SECARA ORAL TERHADAP WAKTU PERDARAHAN (BLEEDING TIME), WAKTU PEMBEKUAN (CLOTTING TIME) DAN WAKTU KESEMBUHAN LUKA (SANATIO VULNERA) PADA MENCIT (Mus musculus)

IRMA HARIYATI, 060112950 (2005) PENGARUH PEMBERIAN INFUSUM DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn) SECARA ORAL TERHADAP WAKTU PERDARAHAN (BLEEDING TIME), WAKTU PEMBEKUAN (CLOTTING TIME) DAN WAKTU KESEMBUHAN LUKA (SANATIO VULNERA) PADA MENCIT (Mus musculus). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-hariyatiir-1632-kh3706-k.pdf

Download (305kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-hariyatiir-1632-kh37_06.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian infusum daun jambu biji secara oral terhadap waktu perdarahan (bleeding time), waktu pembekuan (clotting time), dan waktu kesembuhan luka (sanatio vulnera) pada mencit. Dalam penelitian ini dipakai 24 ekor mencit jantan yang berumur tiga bulan dan mempunyai berat badan berkisar 30 g. Hewan percobaan dibagi secara acak dengan sistem lotere dalam empat perlakuan dan masing-masing perlakuan terdapat enam ulangan. Selama satu minggu, semua hewan coba diadaptasikan dengan diberi makan dan minum ad libitum. Perlakuan A setiap hewan coba diberi aquades selama dua minggu. Perlakuan B setiap hewan coba diberi infusum daun jambu biji 10% selama dua minggu. Perlakuan C setiap hewan coba diberi infusum daun jambu biji 20% selama dua minggu. Perlakuan D setiap hewan coba diberi infusum daun jambu biji 40% selama dua minggu. Setelah hari ke-22 dilakukan pemotongan ekor dengan panjang tiga sentimeter dengan menggunakan skalpel. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur bleeding time dan clotting time. Setelah pemotongan ekor, perlakuan A luka diberi aquades. Perlakuan B luka diobati menggunakan infusum daun jambu biji 10%. Perlakuan C luka diobati menggunakan infusum daun jambu biji 20%. Perlakuan D luka diobati menggunakan infusum daun jambu biji 40%. Pengobatan dilakukan sampai terjadi kesembuhan luka. Pemberian dan pengobatan dilakukan secara oral dengan sonde. Setiap hewan coba diberi sebanyak 1 ml dengan pemberian dua kali sehari, yaitu pagi pukul 07.00 dan sore pukul 16.00. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis Sidik Ragam. Jika hasil analisis menunjukkan berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Jarak Duncan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian infusum daun jambu biji secara oral ternyata mempunyai efek yang nyata ( p < 0,05 ). Pada infusum 40% paling efektif memperpendek waktu perdarahan, mempercepat waktu pembekuan dan mempercepat waktu kesembuhan luka.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK KH 37/06 Har p
Uncontrolled Keywords: HEMOSTATIS; GUAVA
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture > SB354-402 Fruit and fruit culture
S Agriculture > SF Animal culture > SF405.5-407 Laboratory animals
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan
Creators:
CreatorsNIM
IRMA HARIYATI, 060112950UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAnwar Ma'ruf, Dr., H., MKes., drhUNSPECIFIED
Thesis advisorSoepartono P, MS., MM., drhUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dhani Karolyn Putri
Date Deposited: 14 Aug 2006 12:00
Last Modified: 30 Sep 2016 02:20
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/21379
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item