DAYA HAMBAT CAIRAN EMPEDU AYAM YANG DITAMBAHKAN PADA MEDIA CAMPURAN EKSTRAK DAGING SAPI DAN SARI KACANG HIJAU TERHADAP PERTUMBUHAN KUMAN Staphylococcus aureus DAN Bacillus subtilis

M. Ika Iqbal Fahmi, 060213037 (2006) DAYA HAMBAT CAIRAN EMPEDU AYAM YANG DITAMBAHKAN PADA MEDIA CAMPURAN EKSTRAK DAGING SAPI DAN SARI KACANG HIJAU TERHADAP PERTUMBUHAN KUMAN Staphylococcus aureus DAN Bacillus subtilis. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-fahmimikai-2058-kkckk1-k.pdf

Download (361kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-fahmimikai-2058-kh131_0-d.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat cairan empedu ayam sebagai zat penghambat pertumbuhan kuman yang ditambahkan pada media campuran ekstrak daging sapi dan sari kacang hijau terhadap pertumbuhan kuman Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis. Penelitian ini membandingkan penambahan cairan empedu ayam dengan tidak ditambah cairan empedu ayam pada media campuran ekstrak daging sapi dan sari kacang hijau. Isolat kuman Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis hasil uji spesifik (identifikasi) ditanamkan pada media perlakuan. Media perlakuan I (P1) terdiri dari 0,8 gram ekstrak daging sapi, 1,5 gram agar base, 20 mililiter sari kacang hijau dalam 1000 mililiter air. Sedangkan media perlakuan II (P2) terdiri dari 0,8 gram ekstrak daging sapi, 1,5 gram agar base, 20 mililiter sari kacang hijau dan 70 mililiter cairan empedu ayam dalam 1000 mililiter air. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak enam kali. Data dianalisis dengan menggunakan uji t dua sampel bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah dan diameter koloni kuman Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis yang tumbuh pada media PI dibandingkan dengan media P2 terdapat perbedaan yang nyata (p < 0,05) . Hal ini terlihat pada media (PI) jumlah koloni kuman Staphylococcus aureus yang tumbuh 103,83 ± 3,920 koloni dengan diameter 1,51 ± 0,058 milimeter, kuman Bacillus subtilis 87,83 ± 6,210 koloni dengan diameter 5,46 ± 0,107 milimeter. Terdapat perbedaan jika dibandingkan dengan media (P2), jumlah ukuran diameter koloni kuman Staphylococcus aureus yang tumbuh 39,50 ± 2,345 koloni dengan diameter 0,68 ± 0,088 milimeter, sedangkan kuman Bacillus subtilis dengan pengamatan langsung tidak terlihat koloni kuman yang tumbuh.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK KH 131/06 Fah d
Uncontrolled Keywords: CULTURE MEDIA; POULTRY
Subjects: Q Science > QK Botany > QK1-989 Botany
S Agriculture > SF Animal culture > SF481-507 Poultry. Eggs
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan
Creators:
CreatorsNIM
M. Ika Iqbal Fahmi, 060213037UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSarmanu, Prof., Dr., H., M.S., drhUNSPECIFIED
Thesis advisorSuryanie Sarudji, M.Kes., drhUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dhani Karolyn Putri
Date Deposited: 14 Sep 2006 12:00
Last Modified: 01 Oct 2016 01:25
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/21415
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item