HASRUL ILHAMI, 040419153 (2008) PENERAPAN LAPORAN NILAI TAMBAH SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO), Tbk. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2009-ilhamihasr-10299-abstract-p.pdf Download (688kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-ilhamihasr-10167-a0809.pdf Restricted to Registered users only Download (236kB) | Request a copy

Abstract

PT Semen Gresik (Persero) Tbk telah melakukan aktivitas-aktivitas sosial kepada masyarakat sekitar melalui program bina lingkungannya seperti bantuan bencana alam, pembangunan sarana umum dan pemberian pinjaman lunak kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) dan perusahaan telah menyusun suatu laporan terpisah mengenai kegiatan sosial tersebut, tetapi pelaporan yang disusun hanya memusatkan perhatian pada kegiatan sosial perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan saja. Penggunaan dan penerapan laporan nilai tambah berdasar enterprise concept sebagai pelengkap laporan keuangan konvensional dalam mengukur peran perusahaan bagi stakeholders dapat memberikan informasi tentang seberapa besar kontribusi yang diberikan perusahaan kepada para pemangku kepentingan tersebut. Dalam laporan nilai tambah penyampaian laporan keuangannya tidak hanya terbatas kepada pemilik saja, tetapi juga kepada pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan seperti tenaga kerja, kreditur, pemerintah dan masyarakat. Pihak-pihak tersebut merupakan kontributor dalam menciptkan nilai tambah bagi perusahaan sehingga mereka berhak untuk memperoleh bagian nilai tambah tersebut. Dengan adanya laporan nilai tambah nantinya diharapkan dapat melengkapi dan menyempurnakan laporan keuangan konvensional. Dalam hal ini PT Semen Gresik (Persero) Tbk belum menerapkan laporan nilai tambah sebagai pelengkap laporan keuangan konvensional, sehingga peneliti harus membuat contoh bagaimana menyusun laporan nilai tambah tersebut. Laporan nilai tambah yang menganut enterprise concept lebih menekankan kepada keadilan dan kesejahteraan bersama dalam suatu perusahaan dimana beban-beban yang dikeluarkan perusahaan untuk membiayai pihak-pihak yang memberikan kontribusinya kepada perusahaan (stakeholders) dianggap bukan sebagai beban, namun dinyatakan sebagai distribusi nilai tambah untuk para stakeholder-nya. Dengan pengaplikasian laporan pertanggungjawaban sosial dengan menggunakan laporan nilai tambah dapat diketahui pendistribusian nilai tambah pada tahun 2006 dan 2007 yang paling besar dialokasikan pada perusahaan yaitu sebesar 41,60% dan 34,59% lalu diikuti dengan pendistribusian pemerintah yaitu sebesar (a) 21,69%, (b) 27,01% dan (a) 23,15%, (b) 33,12%, distribusi untuk tenaga kerja sebesar21,40% dan 20,69%, distribusi untuk pemilik modal sebesar (a) 13,63%, (b) 8,31% dan (a) 19,91%, (b) 9,93%, serta distribusi untuk masyarakat masing-masing 1,67% dan 1,66%. Dari penerapan nilai tambah dapat diketahui bahwa kinerja sosial perusahaan pada tahun 2007 mengalami suatu peningkatan yang cukup baik dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil penyusunan dan penghitungan pada laporan nilai tambah yang mengalami peningkatan distribusi pada masing-masing stakeholders. Untuk kinerja sosial perusahaan yang berhubungan dengan kontribusi terhadap masyarakat meskipun mendapat porsi paling kecil dibanding pos-pos yang lainnya tetapi menunjukkan peningkatan yang cukup baik dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian perusahaan kepada masyarakat sekitar semakin meningkat

Actions (login required)

View Item