Rizka Fidyah Ayunda, 061011006
(2014)
POLA WAKTU PEMBERIAN EKSTRAK RIMPANG KUNYIT PUTIH (Curcuma zedoaria) TERHADAP HISTOPATOLOGI PARU MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI BENZO[a]PIREN.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Rizka Fidyah Ayunda. Pola waktu pemberian ekstrak rimpang kunyit putih (Curcuma zedoaria) terhadap histopatologi paru mencit (Mus musculus) yang diinduksi benzo[a]piren. Penelitian ini dilaksanakan di bawah bimbingan Bapak Dr. Iwan Sahrial Hamid, drh., M.Si. selaku dosen pembimbing penelitian, Bapak Prof. Dr. Sarmanu, drh., M.S. selaku pembimbing utama dan Bapak Sunaryo Hadi Warsito, drh. M.P. selaku pembimbing kedua.
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan mengenai penggunaan ekstrak rimpang kunyit putih (Curcuma zedoaria) sebagai kemopreventif penyakit kanker paru dengan induksi benzo[a]piren sebagai zat karsiogenik. Efek ekstrak curcuma zedoaria dilihat melalui jumlah fokus tumor pada bronkiolus dan septa alveoli paru mencit yang diamati secara mikroskopis terhadap pola waktu pemberian ekstrak rimpang curcuma zedoaria yang paling optimal dalam menghambat karsinogenesis.
Rimpang kunyit putih (Curcuma zedoaria) merupakan salah satu tanaman obat yang mengandung senyawa kurkumin yang sebelumnya terbukti efektif dalam penghambatan karsinogenesis. Ekstrak rimpang kunyit putih diberikan pada hewan uji yang dikelompokkan menjadi empat kelompok perlakuan yaitu terdiri dari kelompok I: kontrol positif benzo[a]piren, kelompok II: ekstrak Curcuma zedoaria 500 mg/kgbb pemberian hari ke 20, kelompok III: ekstrak Curcuma zedoaria 500 mg/kgbb pemberian hari ke 27, kelompok IV: ekstrak Curcuma zedoaria 500 mg/kgbb pemberian hari ke 34, kelompok V: kontrol
Actions (login required)
|
View Item |