ANDRI BUDIONO, 060330075 P (2008) PENGARUH PENAMBAHAN H202 (Hidrogen peroksida) TERHADAP TINGKAT KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN BETUTU (Oxyeleotris marmorata Bleeker)DALAM TRANSPORTASI TERTUTUP. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
118. Abstrak KH BP 04-08 Bud p.pdf Download (105kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-budionoand-9285-khbp04-8.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui dosis optimal hidrogen peroksida yang mampu mempertahankan tingkat kelulushidupan benih ikan betutu dalam transportasi tertutup selama 6 jam. Penelitian telah dilaksanakan mulai tanggal 1- 8 Januari 2006 di Laboratorium Pendidikan Perikanan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Surabaya. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri atas empat perlakuan dan satu perlakuan kontrol serta empat kali ulangan untuk setiap perlakuan. Benih ikan berasal dari Kanigoro, Blitar, dengan berat 80-100 gram dan panjang 17-20 cm. Benih ikan tidak dipuasakan namun diberi makan dan dipelihara layaknya di alam bebas. Pada penelitian ini, benih ikan betutu dimasukan ke dalam kantong plastik diameter 30 cm, dengan kepadatan 10 ekor dalam 500 ml air. Masing-masing perlakuan A, B, C, D dan E ditambahkan dengan hidrogen peroksida 10 % sebanyak 100, 200, 360, 400 dan tiap perlakuan tidak ditambahkan oksigen murni, kecuali pada perlakuan A sebagai kontrol ditambahkan oksigen mumi dan tanpa penambahan hidrogen peroksida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan hidrogen peroksida untuk pengangkutan benih ikan betutu selama 6 jam menghasilkan tingkat kelulushidupan tertinggi yaitu 75% untuk perlakuan B (100 ppm), 20% untuk perlakuan C (200 ppm), 12,5% perlakuan D (300 ppm) dan terendah perlakuan E (400 ppm) sebesar 7,5%. Pada perlakuan A (kontrol) didapatkan tingkat kelulushidupan benih ikan betutu sebesar 57,5%. Berdasarkan penelitian, tingkat kelulushidupan benih ikan betutu berbeda nyata (p<0,05) Pada tiap-tiap perlakuan. Dosis terbaik untuk pengangkutan benih ikan betutu dengan sistem tertutup selama 6 jam adalah 100 ppm (perlakuan B). Pada perlakuan ini tingkat kelulushidupan benih ikan betutu tertinggi walaupun tidak berbeda nyata dengan kontrol yang menggunakan oksigen murni, tetapi hidrogen peroksida mampu digunakan sebagai alternatif lain pengganti oksigen murni
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK KH BP 04/08 Bud p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | OXYYELEOTRIS MARMORATA | |||||||||
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling > SH201-399 Fisheries T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
|||||||||
Divisions: | 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Dhani Karolyn Putri | |||||||||
Date Deposited: | 20 Mar 2009 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 01 Oct 2016 02:24 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/21665 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |