Faisal Hendra, 060610016 (2011) PENGARUH PENAMBAHAN BAKTERI XILANOLITIK PADA JERAMI PADI TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN BAHAN ORGANIK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-hendrafais-16427-kh2711-p.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Usaha meningkatkan kualitas pakan tidak terlepas dari biaya pengolahan pakan. Penggunaan bahan pakan import mengakibatkan tingginya harga pakan. Jika hal ini berlangsung terus menerus, maka banyak peternak yang akan mengalami kerugian. Hal tersebut dapat diminimalkan dengan adanya alternatif bahan pakan lokal yang bersifat nonkonvensional dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, harganya murah, tetapi mempunyai kandungan nutrisi yang cukup untuk ternak (Hanafi, 2001). Upaya meningkatkan nilai gizi jerami padi adalah pengolahan menggunakan teknologi fermentasi dengan memanfaatkan jasa bakteri pendegradasi serat khususnya bakteri xilanolitik (Lamid et al., 2006). Jerami padi perlu ditingkatkan nilai nutrisinya dengan melakukan pengolahan, baik fisik, kimia, maupun biologi menggunakan bakteri dan enzim, salah satu pengolahan jerami padi adalah menggunakan teknologi fermentasi dengan memanfaatkan bakteri pendegradasi serat (Lamid et al., 2006). Penelitian dilaksanakan di Ex-Laboratorium Makanan Ternak dan Laboratorium Bakteriologi Dan Mikologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya. Digunakan empat perlakuan yaitu Po (Jerami padi + tetes 2% + urea 1% + Inokulum Bakteri Xilanolitik 0%), P1 (Jerami padi + tetes 2% + urea 1% + Inokulum Bakteri Xilanolitik 5%), P2 (Jerami padi + tetes 2% + urea 1% + Inokulum Bakteri Xilanolitik 10%), P3 (Jerami padi + tetes 2% + urea 1% + Inokulum Bakteri Xilanolitik 15%). Masing–masing perlakuan diulang sebanyak lima kali dan dilakukan fermentasi selama tujuh hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis Varian (Anava), apabila terdapat perbedaan yang nyata dilakukan uji jarak Duncan 5 %. Berdasarkan Uji Jarak Duncan diketahui bahwa perlakuan yang menunjukkan kandungan protein kasar tertinggi adalah P2 (10%) dan P3 (15%) yang berbeda nyata (p<0,05) dengan perlakuan P0 dan P1, serta perlakuan yang menunjukkan kandungan bahan organik tertinggi adalah P0 (0%) yang berbeda nyata (p<0,05) dengan P1 (5%), P2 (10%) dan P3 (15%) sedangkan kandungan bahan organik terendah pada P3 (15%) dan P2 (10%), tetapi P2 (10%) tidak berbeda nyata dengan P1 (5%). Translation: The aim this research was to study the crude protein and organic matter of rice straw which were fermented by xylanolitic bacteria for design study was Completely Randomized Design with four treatments and five replications. Four treatment groups were P0 200 g rice straw added 2% molasses and 0% suspension of xylanolitic bacteria; P1 was 200 g rice straw added 2% molasses and 5% suspension of xylanolitic bacteria; P2 was 200 g rice straw added 2% molasses and 10% suspension of xylanolitic bacteria; and P3 was 200 g rice brand added 2% molasses and 15% suspension of xylanolitic bacteria. Proximate analysis were done after rice brand fermented for seven days. The data were analyzed with Analysis of Variance followed by Duncan’s Multiple Range Test. The result showed that the effect of xylanolitic bacteria could organic matter of rice straw, P2 (76.38%), and P3 (76.06%) but were significantly higher (p<0.05) than P0 (79.24%), and P1 (77.52%) a could crude protein of rice straw, P2 (9.54 %) and P3 (9.76%) but were significantly higher (p<0.05) than P0 (6.98%) and P1 (8.58%),.

Actions (login required)

View Item