HARJANI, CENDERASARI, 07 (2012) EFEK PROBIOTIK (Bacillus sp dan Saccharomyces sp) TERHADAP PRODUKSI DAN TOTAL LEMAK TELUR BURUNG PUYUH LAYER (Cortunix-cortunix japonica). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (abstrak) gdlhub-gdl-s1-2012-harjanicen-21799-3.abstra-t.pdf Download (264kB) | Preview
	Text (fulltext) harjani fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kebutuhan pangan cenderung meningkat dari waktu ke waktu sehingga permintaan pangan asal hewan juga meningkat salah satunya adalah telur. Telur merupakan produk asal hewan yang mempunyai kandungan gizi yang lengkap. Dari berbagai jenis imbuhan pakan, yang paling banyak digunakan pada skala komersial adalah antibiotik dosis rendah sebagai growth (egg) promotor. AGP (Antibiotic Growth Promotor) ikut terserap dengan nutrien dan tertimbun pada daging, telur atau susu, sehingga secara tidak langsung konsumen juga mendapatkan antibiotik dalam jumlah yang rendah yang berakibat penggunaan antibiotik sebagai terapi tidak efektif. Probiotik diperkenalkan sebagai pengganti antibiotik yang mengandung sebuah atau campuran kultur mikroorganisme hidup (proteolitik, amilolitik, selulolitik dan lipolitik) yang pada waktu diberikan pada ternak, menimbulkan dampak positif pada hewan tersebut dengan memperbaiki keadaan mikroflora. Mikroorganisme probiotik akan bergabung dengan mikroorganisme dalam saluran pencernaan dan mengubah protein, karbohidrat serta lemak yang tidak dapat diserap menjadi dapat diserap oleh dinding usus. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek penambahan probiotik (Bacillus sp dan Saccharomyces sp) pada pakan terhadap peningkatan produksi telur dan penurunan total lemak telur. Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 24 ekor burung puyuh layer yang berumur 12 minggu. Pakan perlakuan ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga Sripsi EFEK PROBIOTIK (Bacillus sp dan Saccharomyces sp) TERHADAP PRODUKSI....RIA YUNITIANINGSIH 34 dengan penambahan probiotik (Bacillus sp dan Saccharomyces sp) sebesar 0%; 0,25%; 0,5% dan 0,75%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam ulangan. Koleksi sampel telur dilakukan setiap hari pada minggu ketiga dan keempat perlakuan. Pencatatan produksi telur dilakukan setiap hari kemudian dihitung rata-rata harian setiap minggu dan pada akhir penelitian dilakukan pemeriksaan total lemak telur dengan metode Soxhlet kemudian keduanya dilakukan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik (Bacillus sp dan Saccharomyces sp) dalam pakan sebesar 0%; 0,25%; 0,5%, 0,75% tidak terdapat perbedaan yang nyata ( p > 0,05 ) terhadap produksi telur, namun berbeda nyata (p < 0,05) terhadap total lemak telur pada burung puyuh layer. Nilai total lemak telur terendah pada penambahan probiotik (Bacillus sp dan Saccharomyces sp) 0% dan nilai total lemak telur tertinggi pada penambahan probiotik (Bacillus sp dan Saccharomyces sp) 0,75%. Berdasarkan hasil penelitian ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menggunakan probiotik (Bacillus sp dan Saccharomyces sp) dengan cara fermentasi di ransum agar proses pencernaan lebih efisien, menggunakan spesies mikroorganisme probiotik yang lainnya dan mengetahui pengaruh probiotik (Bacillus sp dan Saccharomyces sp) terhadap kandungan gizi lainnya pada telur misalnya protein, karbohidrat dan sebagainya.

Actions (login required)

View Item