YUNUS TAPPI, 100431315
(2006)
PRESTASI BELAJAR ANAK YANG MENDERITA GAKY DAN TIDAK MENDERITA GAKY DI DAERAH ENDEMIK RINGAN PADA ALIRAN SUNGAI MAHAKAM (Study Kasus di SDN 01 Penyinggahan Ulu dan SDN 02 Penyinggahan Ilir Kecamatan Penyinggahan Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur).
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia yang sampai saat ini masih menunjukkan prevalensi yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil survei pemetaan GAKY pada tahun 2003, Kecamatan Penyinggahan Kabupaten Kutai Barat Propinsi Kalimantan Timur mempunyai TGR sebesar 14,7 %.
Penelitian ini merupakan studi komparasi, yaitu membandingkan prestasi belajar anak yang menderita GAKY dan tidak menderita GAKY, dengan desain penelitian bersifat cross sectional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar anak yang menderita GAKY dan tidak menderita GAKY.
Sampel dalam penelitian ini adalah murid SDN 01 Penyinggahan Ulu dan SDN 02 Penyinggahan Ilir kelas IV, V dan VI yang terdiri dari 38 siswa masing¬masing 19 siswa yang menderita GAKY dan 19 siswa yang tidak menderita GAKY. Prestasi belajar siswa dihitung dari nilai rata-rata raport pada semester I dan II untuk 5 mata pelajaran yaitu PPKN, Bahasa Indonesia, IPS, WA dan Matematika. Untuk mengetahui hubungan antar varibel yang diteliti, digunakan uji Chi Square dan untuk melihat perbedaan prestasi belajar anak digunakan uji t-test 2 sampel bebas
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola makan kedua kelompok responden sebagian besar terdiri dari : nasi, lauk dan sayur. Sedangkan prekuensi makan responden dalam sehari sebagian besar adalah 3 kali sehari. Makanan sumber yodium yang biasa dikonsumsi lebih dari 1 kali sehari adalah ikan tawar biasa, sedangkan makanan sumber goitrogenik yang biasa dikonsumsi 1 – 2 kali dalam seminggu adalah sawi, kol dan singkong. Berdasarkan basil analisa uji statistik Chi Square didapatkan bahwa status gizi mempunyai hubungan yang bermakna dengan prestasi belajar anak, sedangkan kebiasaan belajar tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan prestasi belajar anak. Berdasarkan analisa uji statistik t-Test, tidak terdapat perbedaan prestasi belajar yang bermakna antara anak yang menderita GAKY dan tidak menderita GAKY.
Berdasarkan basil penelitian ini, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut di Kecamatan Peninggahan dengan sample SD yang lebih banyak untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian gondok di daerah tersebut.
Actions (login required)
|
View Item |