LARAS PAWESTRI, 100511683 (2009) EVALUASI SISTEM SURVEILANS DEMAM BERDARAH DENGUE BERDASARKAN KOMPONEN DAN ATRIBUT SURVEILANS DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TRENGGALEK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2010-pawestrila-12706-fkm173-k.pdf Download (384kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2010-pawestrila-11000-fkm173-9.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penyakit demam berdarah dengue (dengue hemorrhagic fever) atau di Indonesia dikenal sebagai DBD adalah penyakit yang disebabkan virus dengue. Virus ini ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti dari orang ke orang. Kabupaten trenggalek merupakan daerah endemik DBD dan jumlah kasus cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Melihat kegawatan ini seharusnya sistem pencatatan pelaporan guna keperluan perencanaan, pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD perlu didukung sistem surveilans yang handal yakni sistem yang mampu menyediakan data dan informasi yang akurat dan valid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan surveilans DBD berdasarkan komponen (pengumpulan data, kompilasi, analisis dan interpretasi, diseminasi informasi, umpan balik, dan koordinasi) dan atribut surveilans (kesederhanaan, akseptabilitas, kerepresentatifan, fleksibilitas, sensitivitas, NPP, kualitas data, ketepatan waktu dan stabilitas data) di Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bersifat evaluatif dengan teknik wawancara mendalam dengan petugas pelaksana surveilans DBD ditunjang dengan teknik observasi berupa studi dokumentasi. Adapun hasil penelitian sebagai berikut : Pelaksanaan surveilans DBD berdasarkan komponen menunjukkan bahwa pengumpulan, kompilasi, analisis dan interpretasi data, diseminasi informasi, umpan balik dan koordinasi telah dilakukan dengan cukup baik. Berdasarkan atribut menunjukkan bahwa sistem surveilans DBD belum dapat memenuhi semua atribut hanya kesederhanaan, akseptabilitas, kerepresentatifan yang telah dipenuhi oleh ketiga instansi tersebut sedangkan fleksibilitas dan NPP tidak dapat diukur dikarenakan belum pernah terjadi perubahan sebelumnya dan tidak terdapat data mengenai gejala klinis positif atau negative DBD. Hambatan atau kendala yang muncul yaitu masalah ketepatan waktu, keahlian petugas, sarana, koordinasi yang lemah, dana, dan ketersediaan data rendah serta belum ada standar waktu dalam pelaksanaan . Alternatif pemecahan masalah dalam menghadapi hambatan atau kendala pelaksanaan surveilans DBD di Dinkes Kabupaten Trenggalek adalah perlunya pelatihan, pemantapan koordinasi, advokasi, penambahan sarana, pengembangan sistem surveilans berbasis komputer, dan penetapan standar waktu serta pengukuran beban kerja staf. Diharapkan dengan alternative pemecahan masalah tersebut dapat membantu mengurangi permasalahan dalam pelaksanaan surveilans DBD di Kabupaten Trenggalek.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM 173 / 09 Paw e | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Dengue Hemorrhagic Fever, evaluation of surveillance system, components, attributes | ||||||
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC109-216 Infectious and parasitic diseases | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Epidemiologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Dhani Karolyn Putri | ||||||
Date Deposited: | 16 Jul 2010 12:00 | ||||||
Last Modified: | 01 Oct 2016 07:46 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/22314 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |