Fransiskus Pain Ratu, 100730311 (2009) UPAYA PENINGKATAN KINERJA PETUGAS PUSKESMAS DALAM PENEMUAN BTA (+) TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN FLORES TIMUR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
136. Abstrak FKM 207-09 Rat u-1.pdf Download (343kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2010-ratufransi-11520-fkm207-9.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penyakit TB Paru merupakan masalah global karena sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi.Di Indonesia diperkirakan setiap 100.000 penduduk terdapat 110 penderita baru BTA Positif dan untuk wilayah Indonesia bagian Timur termasuk Kabupaten Flores Timur ditetapkan perkiraan 100.000 penduduk terdapat 210 penderita BTA positif.Untuk mengatasi masalah tersebut Depkes.RI melaksanakan Gerdunas TB Paru (Gerakan Terpadu Nasional TB Paru) dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse).Di Kabupaten Flores Timur pencapaian penemuan BTA positip baru masih sangat rendah yaitu rata-rata 39,14 % dari tahun 2005 sampai dengan 2007. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun upaya peningkatan kinerja petugas pegelola TB paru dalam penemuan BTA positif baru.Dilihat dari waktu penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang bersifat deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh responden pengelola TB paru di 18 Puskesmas se Kabupaten Flores Timur dengan responden 14 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari seluruh variabel yang diteliti (Faktor Individu,Faktor Organisasi,Faktor Pekerjaan) tidak semua memiliki kecenderungan hubungan dengan penemuan BTA (+) baru.Pada faktor individu :pengetahuan dan motivasi ; faktor organisasi :Supervisi dan pelatihan ;faktor pekerjaan :Deskripsi pekerjaan ada kecenderungan hubungan dengan penemuan BTA (+) baru.Sedangkan pada faktor individu :persepsi; faktor organisasi :koordinasi,insentif,monitoring,umpan balik; Faktor pekerjaan :Beban kerja tidak ada kecenderungan hubungan dengan penemuan BTA (+) baru. Kesimpulan hanya faktor individu: pengetahuan dan motivasi ;faktor organisasi: supervisi dan pelatihan; faktor pekerjaan :deskripsi pekerjaan ada kecenderungan hubungan dengan penemuan BTA (+) baru. Sedangkan pada faktor individu: persepsi; faktor organisasi :koordinasi, insentif, monitoring, umpan balik; Faktor pekerjaan :Beban kerja tidak ada kecenderungan hubungan dengan penemuan BTA (+) baru. Saran:Adanya kegiatan pelatihan ataupun magang untuk pengelola TB paru Puskesmas. Supervisi untuk pengelola TB paru Puskesmas dilakukan secara rutin. Standar pelayanan terutama protap dan pelaksanaan deskripsi pekerjaan mutlak dilakukan untuk menjamin kwalitas penemuan BTA (+) baru
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM 207/09 Rat u | ||||||
Uncontrolled Keywords: | KINERJA,BTA (+) BARU,PUSKESMAS | ||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA1-418.5 Medicine and the state > RA410-410.9 Medical economics. Economics of medical care. Employment R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA960-1000.5 Medical centers. Hospitals. Dispensaries. Clinics R Medicine > RC Internal medicine > RC306-320.5 Tuberculosis |
||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Administrasi Kebijakan Kesehatan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Dhani Karolyn Putri | ||||||
Date Deposited: | 20 Sep 2010 12:00 | ||||||
Last Modified: | 11 Oct 2016 01:13 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/22374 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |