Maulida Rizki, 100511776 (2009) HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU, POLA ASUH DAN FOOD TABOO DENGAN STATUS GIZI BALITA di PAUD HARAPAN BUNDA KOTA PASURUAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2010-rizkimauli-11607-fkm239-9.pdf Download (837kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2010-rizkimauli-11607-fkm239-9.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian observational explanatory dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah balita beserta ibu yang terpilih yang berada di Paud Harapan Bunda Kota Pasuruan. Jumlah sampel 76 yang dilakukan dengan teknik Simple Ramdom Sampling secara undi. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan tabel lebih dari 2x2 dan dibaca Approx. Sig nya untuk mengetahui ada tidaknya hubungan. Jika significant maka dibaca Contingency Coefficient untuk melihat kuat hubungan antar variabel dengan skala data nominal dan ordinal dan gamma untuk melihat kuat hubungan antar variabel dengan skala data ordinal dan ordinal. Data frekuensi makan balita diketahui dengan kuesioner form food frequency, Data kecukupan nutrisi balita diketahui dengan kuesioner form recall 2x24 hours, kuesioner juga digunakan untuk mengetahui karakteristik balita, karakteristik keluarga, tingkat pengetahuan gizi, pola asuh dan food taboo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita yang berstatus gizi baik sebanyak (61,8%) dan balita yang mengalami masalah gizi sebanyak (38,2%). Ada hubungan yang cukup kuat antara tingkat pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita (Sig=0,030, γ = 0,468), ada hubungan yang rendah antara perawatan kesehatan dasar dengan status gizi balita (Sig=0,032, Ф= 0,349), ada hubungan yang cukup kuat antara keadaan tempat tinggal balita dengan status gizi balita (Sig=0,000, Ф= 0,465), ada hubungan yang rendah antara higiene perorangan ibu dengan status gizi balita (Sig=0,033, Ф= 0,348), ada hubungan yang rendah antara kelayakan sandang balita dengan status gizi balita (Sig=0,035, Ф= 0,346), tidak ada hubungan antara kecukupan nutrisi balita dengan status gizi balita (sig = 0,247), tidak ada beda rata-rata skor kecukupan nutrisi antara balita usia 1-3 tahun dan balita usia 3-6 tahun (sig = 0,858), tidak ada beda rata-rata skor kecukupan nutrisi balita gizi baik dengan skor balita gizi kurang (sig = 0,167) dan tidak ada hubungan antara balita yang mempunyai food taboo dengan status gizi balita (Sig= 0,747). Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan perlu adanya penyebaran informasi tentang pentingnya peningkatan pengetahuan gizi ibu, tepatnya pola asuh ibu terhadap balita untuk meminimalisir kejadian malnutrisi.

Actions (login required)

View Item