NURUL KOMARIA, 100610137 (2013) PENGARUH FREKUENSI PEMBINAAN DAN INTERAKSI PSIKORELIGIUS KELUARGA TERHADAP JANGKA WAKTU KEKAMBUHAN SKIZOFRENIA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (HALAMAN DEPAN)
FULLTEXT(6)depan.pdf Download (616kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FULLTEXT fulltext.pdf Restricted to Registered users only until 2019. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang bersifat kronis dan berisiko untuk terjadi kekambuhan. Jumlah penderita skizofrenia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Angka kekambuhan penderita skizofrenia pun juga semakin tinggi setiap tahunnya. Perasaan cemas dan depresi akibat stresor dan lingkungan merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya kekambuhan. Aspek psikoreligius dapat membantu mengurangi perasaan cemas, depresi dan menghilangkan tekanan mental serta berguna dalam usaha penyembuhan mental untuk mengurangi risiko kekambuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh frekuensi pembinaan dan interaksi psikoreligius dalam keluarga terhadap jangka waktu kekambuhan penderita skizofrenia. Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik dengan rancang bangun penelitian menggunakan case control. Populasi kasus penelitian adalah pasien skizofrenia yang telah dinyatakan sembuh secara sosial dan sudah mengalami kekambuhan dalam jangka waktu kurang dari dua tahun setelah keluar dari rumah sakit. Populasi kontrol penelitian adalah pasien skizofrenia yang telah dinyatakan sembuh secara sosial dan belum mengalami kekambuhan dalam jangka waktu kurang dari dua tahun setelah keluar dari rumah sakit. Sampel kasus dan kontrol masing-masing sebanyak 40 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dari populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pembinaan psikoreligius dalam keluarga berpengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu kekambuhan penderita skizofrenia (p=0,000 atau p<0,05; OR=26,32). Frekuensi interaksi psikoreligius dalam keluarga juga berpengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu kekambuhan penderita skizofrenia (p=0,004 atau p<0,05; OR=11,49). Kesimpulan adalah penderita skizofrenia yang tidak pernah mendapatkan pembinaan dan interaksi psikoreligius dari keluarga memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kekambuhan dalam jangka waktu kurang dari dua tahun daripada penderita skizofrenia yang sering mendapatkan pembinaan dan interaksi psikoreligius dari keluarga. Saran perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang dapat menggambarkan pengaruh faktor psikoreligius terhadap kekambuhan skizofrenia agar dapat digeneralisasikan pada seluruh populasi penderita skizofrenia.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM 12/13 Kom p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | BEHAVIOR THERAPY; SCHIZOPHERINA | ||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K3566-3578 Public health | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Mr Mudjiono Mudj | ||||||
Date Deposited: | 30 Jul 2013 12:00 | ||||||
Last Modified: | 11 Jun 2017 17:45 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/22466 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |