BAYU DWI WELASASIH, 00830243 (2011) FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA STUNTING DI DESA KEMBANGAN, KECAMATAN KEBOMAS, KABUPATEN GRESIK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-welasasihb-20392-fkm781-k.pdf Download (271kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-welasasihb-17119-fkm781-f.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Stunting dengan indikator status gizi TB/U (gizi kurang kronis) menggambarkan adanya gangguan pertumbuhan pada tinggi badan yang berlangsung pada kurun waktu yang cukup lama. Masalah gizi kronis yang tinggi tersebut harus segera dipelajari apa penyebabnya. Banyak faktor yang berhubungan dengan pertumbuhan linier balita. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari faktor yang berhubungan dengan status gizi balita stunting yang meliputi karakteristik keluarga, karakteristik balita, pola konsumsi, tingkat konsumsi energi dan protein, status kesehatan dan pelayanan kesehatan balita. Penelitian ini adalah penelitian observasional yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah balita berusia 12-60 bulan sebesar 52 responden yang terdiri dari 26 responden pada setiap kelompok. Masing-masing variabel diuji statistik dengan menggunakan Chi-square, Fisher’s Exact dan Mann-Whitney U test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian balita stunting dengan karakteristik keluarga: pendidikan ayah SLTA (46,16%), pendidikan ibu SLTP dan SLTA (masing-masing sebesar 30,77%), pekerja ayah sebagai pegawai swasta/pabrik (84,62%), ibu tidak bekerja (96,15%), dengan jumlah keluarga cukup (73,08%) serta pengeluaran untuk makan kurang dari Rp.300.000,- (38,46%). Karakterik balita stunting adalah: umur balita 24-36 tahun (46,15%), jenis kelamin perempuan (76,92%), urutan anak ke 1 (84,62%), umur penyapihan 1-2 tahun (60%), tidak memiliki alergi terhadap makanan (76,92%), pola konsumsi balita stunting meliputi jenis makanan yang dikonsumsi terdiri dari makanan pokok, lauk dan sayur (69,23%), frekuensi makan 3 kali sehari (53,85%), dengan tingkat konsumsi energi defisit (34,62%), tingkat konsumsi protein baik (53,84%). Pelayanan kesehatan dengan indikator kehadiran balita ke posyandu adalah aktif tiap bulan (63,23%), dengan imunisasi lengkap (88,46%). Status kesehatannya sering sakit (80,77%) dengan jenis penyakit ISPA (61,54) dan dalam waktu yang lama (61,54%). Berdasarkan Mann-WhineyU Test dan Chi-Square Test menunjukan bahwa kejadian balita stunting ada hubungan secara bermakna dengan umur balita, jenis konsumsi makan, dan kehadiran di posyandu, frekuensi sakit dan lama menderita sakit (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah umur balita, jenis konsumsi makan, keaktifan hadir ke posyandu, lama sakit dan frekuansi sakit infeksi yang diderita merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian balita stunting. Pemantauan secara rutin tinggi badan balita di posyandu, pemberian makanan yang bervareasi dan seimbang dapat meningkatkan status gizi balita, serta memperbaiki kesehatan lingkungan dapat meningkatkan status kesehatan balita dapat mencegah kejadian penyakit infeksi pada balita, sehingga dengan status gizi dan kesehatan yang baik dapat menunjang proses pertumbuhan linier balita.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM 78 /11 Wel f | ||||||
Uncontrolled Keywords: | CHILDREN - NUTRITION ; PSYCHOLOGICAL ASPECT | ||||||
Subjects: | T Technology > TX Home economics > TX341-641 Nutrition. Foods and food supply | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tn Fariddio Caesar | ||||||
Date Deposited: | 21 Oct 2011 12:00 | ||||||
Last Modified: | 21 Oct 2016 21:13 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/22911 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |