ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEYAKINAN INDIVIDU DAN PENDORONG UNTUK BEROBAT TERHADAP KEPATUHAN PENDERITA DALAM MENJALANKAN PENGOBATAN (Studi Kasus Pada Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Tarokan, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri)

MADE INDISARI ROBANA, 100911275 (2011) ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEYAKINAN INDIVIDU DAN PENDORONG UNTUK BEROBAT TERHADAP KEPATUHAN PENDERITA DALAM MENJALANKAN PENGOBATAN (Studi Kasus Pada Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Tarokan, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-robanamade-20771-fkm237-k.pdf

Download (295kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-robanamade-17419-fkm237-a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (894kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Tuberkulosis (TBC) sebagai masalah kesehatan global y ang memerlukan penanganan segera dan upaya yang sangat intensif untuk mengontrol penyakit ini. Tuberkulosis adalah penyakit menular, sehingga ketidakpatuhan terhadap pengobatan tuberkulosis yang telah ditetapkan dapat meningkatkan resiko morbiditas, mortal itas, dan resistensi obat baik pada individu maupun tingkat komunitas . Angka putus berobat di Jawa Timur masih tinggi yaitu sebesar 18,84%, sedangkan di Kabupaten Kediri sebesar 5,17%, dan di Puskesmas Tarokan terjadi peningkatan sebesar 100%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keyakinan individu dan pendorong untuk berobat terhadap kepatuhan penderita dalam menjalankan pengobatan. Penelitian ini berjenis analitik dengan metode survei dan pendekatan crossectional. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner pada 27 responden di Puskesmas Tarokan, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri. Data penelitian diolah secara kuantitatif dengan menggunakan uji statitistik Regresi Logistik Ganda. Sebagian besar responden berusia 36 -55 tahun (51,85%), berjenis kelamin laki - laki (59,26%), dan dalam pengobatan fase lanjutan ( 77,78%). Kerentanan dan keseriusan, serta ancaman yang dirasakan , juga keyakinan diri untuk mampu patuh menjalani pengobatan sebagian besar responden pada kategori sedang (70,4%, 55,6%, 74,1%). Manfaat yang dirasakan sebagian besar responden pada kategori tinggi (85,2%), sedangkan hambatan yang dirasakan sebagian besar responden pada kategori rendah (51,9%). Gejala penyakit yang timbul pada sebagian besar responden pada kategori berat (51,9%), dan respon terhadap kegiatan program penanggulangan TBC sebagian besar penderita pada kategori sedang (92,6%). Kerentanan dan keseriuan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ancaman yang dirasakan. Hambatan yang dirasakan penderita mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan penderita dalam menjalankan pengobatan. Disarankan bagi tenaga kesehatan agar kerentanan dan keseriusan yan dirasakan oleh penderita perlu didesain bisa mengancam kesehatan agar penderita tetap patuh meskipun ancaman tersebut tidak terlalu dirasakan. Hambatan perlu lebih ditekan seminimal mungkin agar kepatuhan penderita meningkat. Fungsi manajemen perlu dijalankan dalam kegiatan program agar tujuan program dapat dicapai seoptimal mungkin.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK FKM 237 Rob a
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine > RC306-320.5 Tuberculosis
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Creators:
CreatorsNIM
MADE INDISARI ROBANA, 100911275UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorThinni N. R., Dr., Dra.Ec., M.KesUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Fariddio Caesar
Date Deposited: 11 Nov 2011 12:00
Last Modified: 28 Oct 2016 22:52
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/23067
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item