LILIK ROHMAWATI, 100710186 (2011) KOMPARASI MANAJEMEN PELAYANAN ANTENATAL PUSKESMAS KENJERAN DENGAN PUSKESMAS PUCANG SEWU KOTA SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-rohmawatil-20783-fkm216-k.pdf Download (296kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-rohmawatil-17431-fkm216-k.pdf Restricted to Registered users only Download (831kB) | Request a copy

Abstract

Rata-rata jumlah K1 dan K4 di Puskesmas Kenjeran dari tahun 2008-2010 sebesar 38,99% dan 18,24%. Cakupan tersebut masih jauh dibawah target yang ditetapkan dan lebih rendah dari Puskesmas Pucang Sewu yaitu 93,31% dan 69,72%. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan manajemen program pelayanan antenatal di Puskesmas Kenjeran dan Puskesmas Pucang Sewu. Penelitian observasional ini dilaksanakan dengan rancangan cross sectional. Responden diambil dari seluruh populasi menggunakan teknik accidental sampling. Indepth interview dilaksanakan pada 18 responden yang terdiri dari seluruh petugas KIA dan kepala Puskesmas di kedua Puskesmas. Variabel penelitian yaitu proses menajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian, evaluasi, dan output berupa cakupan pelayanan antenatal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pelayanan antental di Puskesmas Pucang Sewu lebih baik dari Puskesmas Kenjeran. Sedangkan berdasarkan hasil cakupan pelayanan antenatal menunjukkan bahwa kinerja Puskesmas Pucang Sewu juga lebih baik dari Puskesmas Kenjeran. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah Puskesmas Pucang dengan manajemen program yang baik menghasilkan kinerja program pelayanan antenatal yang baik pula. Sedangkan Puskesmas Kenjeran dengan manajemen pelayanan antenatal yang buruk menghasilkan kinerja yang buruk pula. Rekomendasi terhadap manajemen pelayanan antenatal di Puskesmas Kenjeran antara lain melakukan perencanaan kebutuhan bidan dan dokumen berdasarkan kebutuhan pelayanan serta dengan menyediakan “buffer stock” untuk dokumen. Dalam proses penempatan pegawai sebaiknya dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama serta dengan mengadakan kegiatan khusus untuk meningkatkan hubungan dan motivasi ibu hamil. Meningkatkan kerja sama di antara bidan dalam memberikan pelayanan dan meningkatkan kompetensi kader. Melakukan health education di luar waktu pelayanan ibu hamil, segera melakukan pencatatan setelah pelayanan selesai dan melakukan kegiatan penyuluhan dan rujukan ibu hamil sebagai salah satu tindak lanjut dari hasil evaluasi.

Actions (login required)

View Item