YESITA MINDA, 100810457 (2012) EVALUASI KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN GENTENG KOTA SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (Abstract- English) gdlhub-gdl-s1-2012-mindayesit-25380-6.--abst-t.pdf Download (203kB) | Preview
Preview	Text (Abstrak - Bahasa Indonesia) gdlhub-gdl-s1-2012-mindayesit-25380-7.--abst-k.pdf Download (203kB) | Preview
	Text (Fulltext) Binder2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Air bersih dan air minum merupakan dua hal yang berbeda oleh sebab itu kita perlu mengolah air bersih dahulu agar layak untuk diminum. Air minum yang tidak diolah dengan baik akan tercemar bakteri choliform dan E.coli yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti diare namun masih disertai gejala spesifik lainnya antara lain demam, dingin, kram perut, sakit kepala, kejang perut sampai muntah darah pada manusia sehingga perlu diwaspadai karena bakterinya sangat virulen. Keberadaan depot air minum isi ulang semakin banyak dijumpai sebab dapat diterima oleh masyarakat ekonomi menengah kebawah karena harga yang relatif terjangkau, mudah didapat dan praktis. Untuk itu kita perlu membina dan mengawasi kualitas bakteriologis air minum isi ulangnya agar memenuhi syarat air minum yang layak untuk dikonsumsi. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi kualitas bakteriologis air minum isi ulang di depot air minum di Kecamatan Genteng Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode observasional yang dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh DAMIU di Kecamatan Genteng Kota Surabaya yang berjumlah 10. Variabel dalam penelitian ini adalah air baku, proses pengolahan, dan air minum isi ulang. penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai September 2012. Dari hasil penelitian dapat dilihat 5 dari 10 air baku pada DAMIU di Kecamatan Genteng Kota Surabaya tidak memenuhi syarat dari standart yang ditetapkan yaitu kandungan choliform maksimal 10 per 100 mL sampel air dan untuk E.coli bernilai 0 dari 100 mL sampel air. Sedangkan untuk kualitas bakteriologis air minum isi ulang, hanya 4 dari 10 air minum isi ulang pada DAMIU memenuhi syarat yang telah ditentukan yaitu kandungan bakteri choliform dan E.coli bernilai 0 per 100 mL sampel air. Kesimpulan penelitian menunjukkan masih ada AMIU yang belum memenuhi syarat, masih mengandung bakteri choliform. Sedangkan untuk kandungan E.coli sampel air minum menunjukkan negatif. Menurut PERMENKES RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 kualitas bakteriologis air minum yang baik tidak mengandung bakteri E.coli dan choliform karena jika mengandung mikroorganisme tersebut akan menyebabkan gangguan kesehatan. Disarankan kepada pihak Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk memonitor secara rutin dan pemantauan yang optimal terhadap kualitas bakteriologis air minum isi ulang, sehingga kualitas air hasil produksi yang dihasilkan DAMIU tidak merugikan kesehatan masyarakat. ----------------------------------------- Translation: Clean water and drinking water are two different things therefore we need to treat water in order for good to drink or eat. Drinking water is not treated properly be contaminated choliform and E.coli bacteria. Impact on health when we consume water contaminated with bacteria choliform and E.coli can cause diarrhea but still accompanied by other specific symptoms such as fever, cold, stomach cramps, headaches, stomach cramps to vomiting blood in humans so we need to watch out because the bacteria are very virulent. the presence of drinking water refill depot more often found acceptable because the existence of middle income communities because the price is relatively affordable, readily available and practical. For that we need to build and oversee the bacteriological quality of drinking water in order to qualify the content of repeated drinking water for consumption. The research was implemented out aiming to evaluate the bacteriological quality of drinking water in the depot refill drinking water in the District of Surabaya tiles. This study used observational methods were analyzed descriptively with cross sectional approach. The population in this study are all in District DAMIU Surabaya tiles are numbered 10. The variable in this study is the raw water, treatment processes, and water refills. research was conducted halted April to September 2012. From the results of this study can be seen 5 of 10 in the raw water at DAMIU Genteng District Surabaya have been ineligible with existed standart for bacteria content of choliform 10 in 100 mL water sample and E.coli none in 100 mL water sample. While, for the results of bacteriological quality of drink water refill, only 4 of 10 DAMIU were negilible with existed standart for doesn’t content bacteria of choliform and E.coli in 100 mL water sample. The conclusion showed that there AMIU yet qualified, still contain bacteria choliform. As for the content of the drinking water samples showed E. coli negative. According to Decree No. Permenkes. 492/MENKES/PER/IV/2010 bacteriological quality of drinking water is either not contain the bacteria E.coli and choliform because if it contains microorganisms will lead to health problems. The suggestion for the Surabaya City Health Department to monitor regularly and optimal monitoring of the bacteriological quality of drinking water refill, so the quality of the resulting water production DAMIU not detrimental to public health.

Actions (login required)

View Item