PERBEDAAN PENGETAHUAN, POLA MAKAN, KONSUMSI ZAT GIZI DAN STATUS GIZI ANTARA PENDERITA BATUK BTA POSITIF DAN BTA NEGATIF(Studi Kasus di Puskesmas Masohi, Kabupaten Maluku Tengah)

Anace C. Mairima, 100531901 (2007) PERBEDAAN PENGETAHUAN, POLA MAKAN, KONSUMSI ZAT GIZI DAN STATUS GIZI ANTARA PENDERITA BATUK BTA POSITIF DAN BTA NEGATIF(Studi Kasus di Puskesmas Masohi, Kabupaten Maluku Tengah). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2007-mairimaana-5450-fkm200-k.pdf

Download (385kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2007-mairimaana-5450-fkm2007.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Tuberkulosis Paru sampai saat ini menjadi masalah kesehatan yang cukup serius, menunjukan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun. Tuberkulosis Paru menempati urutan ketiga di Indonesia sebagai penyebab kematian dan diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi. Puskesmas Masohi Kabupaten Maluku Tengah merupakan Puskesmas yang tertinggi prevalensinya diantara empat puluh sembilan puskesmas yang ada di Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan karakteristik responden, pengetahuan gizi, pola makan, konsumsi zat gizi, status gizi, sanitasi perumahan serta lama waktu konsumsi rokok dan alkohol di puskesmas Masohi, Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini bersifat observasional analitic dengan rancang bangun cross sectional. Jumlah populasi adalah 74 orang. Sampel adalah penderita batuk BTA positif dan batuk BTA negatif berusia 20-60 tahun selama tahun 2006 yang pernah dan sedang menjalani rawat jalan dan berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Masohi, Kabupaten Maluku Tengah. Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Cochran Sampling Technique sebanyak 37 orang. Sampel di ambil secara Simple Random Sampling. Variabel penelitian adalah karakteristik responden, pengetahuan gizi, pola makan, konsumsi zat gizi, status gizi, sanitasi perumahan, lama waktu konsumsi rokok dan alkohol penderita batuk BTA positif dan BTA negatif. Untuk mempelajari perbedaan digunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan pada jenis pekerjaan. Sedangkan untuk tingkat pendidikan, pendapatan, pengeluaran untuk makanan, pengetahuan gizi, konsumsi zat gizi, status gizi, sanitasi perumahan, lama waktu konsumsi rokok dan alkohol ternyata ada perbedaan. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan penyuluhan gizi secara berkesinambungan, baik secara individu (konsultasi gizi) ataupun kelompok masyarakat, tentang pola makan dan konsumsi zat gizi, agar dapat memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang resiko terkena batuk BTA positif sebagai penentu terjadinya Tuberkulosis Paru. Sanitasi perumahan perlu direnovasi dari masyarakat penderita itu sendiri maupun pemerintah, dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Tuberkulosis Paru.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK FKM 20/07 Mai p
Uncontrolled Keywords: LUNGS � TUBERCULOSIS
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA773-788 Personal health and hygiene
R Medicine > RC Internal medicine > RC306-320.5 Tuberculosis
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Gizi Kesehatan
Creators:
CreatorsNIM
Anace C. Mairima, 100531901UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorBambang W, Prof. R., dr., M.S. M.CN. Ph.D. SpGKMUNSPECIFIED
Depositing User: Sulistiorini
Date Deposited: 21 Nov 2007 12:00
Last Modified: 18 Jun 2017 15:51
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/23381
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item