Yuliana Seuk, 100431333
(2006)
FAKTOR PERILAKU PENGOBATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESISTENSI KLOROKUIN PADA PENDERITA MALARIA FALCIPARUM DI KABUPATEN BELU.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Malaria masih merupakan masalah di Kabupaten Belu, hal ini ditunjukkan dengan nilai AMI (Annual Malaria Incidence) pada tahun 2005 sebesar 129,9‰. Jenis plasmodium yang dominan adalah plasmodium falciparum (57,3%). Hasil uji resistensi klorokuin pada penderita malaria falciparum di Kabupaten Belu pada tahun 2005 dari 95 sampel yang diuji 25 orang dinyatakan resistensi klorokuin. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui faktor perilaku pengobatan yang berhubungan dengan resistensi klorokuin pada penderita malaria falciparum di Kabupaten Belu.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan kasus kontrol. Sampel kasus yaitu semua penderita malaria falciparum yang resistensi klorokuin sebanyak 25 orang dan sampel kontrol yaitu penderita malaria falciparum yang tidak resistensi klorokuin dengan perbandingan sampel kasus dan kontrol 1: 2 sehingga sampel kontrol sebanyak 50 orang diambil secara simple random sampling. Analisis dengan menggunakan uji Chi-Square (X²) dengan α=0,05. Variabel bebas adalah kepatuhan, cara minum obat, lama minum obat, riwayat minum obat dan ketepatan dosis. Variabel terikat resistensi klorokuin.
Hasil analisis sebagai berikut : Ada hubungan antara kepatuhan(p=0,001 OR=6,000), cara minum obat (p=0,010 OR=4,148),lama minum obat (p=0,002 OR=5,464),riwayat minum obat (p=0,001 OR=6,729), ketepatan dosis (p=0,003 OR=5,318) dengan resistensi klorokuin pada penderita malaria falciparum. Hal ini karena perilaku pengobatan yang tidak tepat akan menyebabkan dosis obat yang di minum tidak tepat pula yang pada akhirnya berpengaruh pada terjadinya resistensi klorokuin
Disimpulkan bahwa faktor perilaku pengobatan berhubungan dengan resistensi klorokuin pada penderita malaria falciparum. Saran yang perlu diberikan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Belu adalah perlu adanya Pengawas Menelan Obat (PMO) bagi penderita malaria falciparum yang diobati dan penyuluhan yang intensif pada penderita, keluarga dan masyarakat luas mengenai perilaku pengobatan yang berhubungan dengan resistensi klorokuin untuk mencegah meluasnya kasus resistensi obat.
Actions (login required)
|
View Item |