INGGIT MAWAR WIDYASARI, 1002111271
(2006)
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECERDASAN DENGAN TINGKAT KEPARAHAN GONDOK : Studi kasus di MI AI Bukhori dan SDI Al Khoiriyah Kecamatan Rungkut Kota Surabaya.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Kecerdasan merupakan salah satu modal dasar meraih kesuksesan guna mengarahkan kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungan secara efektif. Gondok adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang kekurangan unsur yodium secara terus-menerus. Hal ini merupakan masalah yang penting karena berhubungan erat dengan kecerdasan akibat defisit IQ point. Suatu daerah dikatakan endemik gondok jika prevalensinya telah melebihi 10% dari jumlah penduduk. Berdasar data hasil palpasi yang dilakukan terhadap 2 sekolah dasar oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya, diketahui bahwa MI Al Bukhori dan SD Islam Al Khoiriyah memiliki nilai TGR yang sama-sama tinggi (20,7%). Namun berdasar nilai hasil Uji Kendali Mutu yang dilakukan pada kedua sekolah tersebut menunjukkan perbedaan yang cukup besar dan keduanya merupakan nilai dibawah rata-rata dari hasil tes yang telah diujikan terhadap semua sekolah yang setingkat di Surabaya.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecerdasan dengan tingkat keparahan gondok pada siswa sekolah dasar penderita gondok. Disamping itu, penelitian ini juga ditujukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecerdasan dengan frekuensi konsumsi makanan mengandung yodium, zat goitrogenik, konsumsi air minum, pemberian kapsul minyak beryodium serta kepemilikan sarana belajar dari siswa sekolah dasar yang diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan palpasi awal untuk mengetahui tingkat keparahan gondok, tes IQ untuk mengetahui tingkat kecerdasan, serta melakukan wawancara terhadap siswa MI Al Bukhori dan SD Islam Al Khoiriyah yang terpilih menjadi sampel dalam penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan studi cross sectional terhadap 57 siswa sekolah dasar penderita gondok yang dipilih secara acak.
Hasil penelitian dengan menggunakan (a) 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat kecerdasan dengan tingkat keparahan gondok, frekuensi konsumsi makanan sumber gizi yodium, mengandung zat goitrogenik, konsumsi air minum, pemberian kapsul minyak beryodium, serta kepemilikan sarana belajar pada siswa sekolah dasar. Hal ini dimungkinkan oleh karena terdapatnya variabel lain diluar variabel yang diteliti yang mempengaruhi rendahnya tingkat kecerdasan. Namun demikian, dari hasil penelitian ini diketahui terdapatnya penerapan pola konsumsi yang belum tepat, yaitu mengenai masih tingginya pola konsumsi makanan mengandung zat goitrogenik pada siswa sekolah dasar. Oleh karena itu peneliti menyarankan perlunya dilakukan penyuluhan gizi yang lebih intensif melalui kegiatan UKS, khususnya pada pembatasan frekuensi konsumsi makanan mengandung zat goitrogenik pada siswa sekolah dasar.
Actions (login required)
 |
View Item |
