WIDAYATI YULI ARINI, 100431587
(2006)
EVALUASI SISTEM MANAJEMEN OBAT DALAM RANGKA KETERSEDIAAN OBAT : Studi Kasus Di Unit Logistik Medik Instalasi Farmasi RSU Dr. Soetomo Surabaya.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Obat merupakan substansi penting di Rumah Sakit dalam pemberian pelayanan yang optimal bagi pasien. Tingkat ketersediaan obat sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan sistem manajemen logistik obat sehubungan dengan tingkat ketersediaan obat. Selain itu, kegiatan evaluasi ini juga penting untuk pengendalian terjadinya peningkatan stagnant dan stockout di Rumah Sakit
Tujuan umum dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan sistem manajemen obat yang meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan dan penyimpanan, pendistribusian serta pencatatan dan pelaporan. Oleh karena itu dilakukan identifikasi terhadap pelaksanaan perencanaan obat, pengadaan obat, penerimaan dan penyimpanan obat, pendistribusian obat serta pencatatan dan pelaporan di Unit Logistik Medik Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya.
Berdasarkan analisis datanya, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, ditinjau dari segi waktu termasuk penelitian crossectional. Informasi yang diperlukan didapatkan dari Kepala dan Staff di Unit Logistik Medik Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya. Penelitian dilakukan pada bulan Mei – Juli 2006.
Evaluasi dilakukan terhadap semua indikator evaluasi dengan hasil sebagai berikut: ketepatan perencanaan jenis desinfektan dan antiseptik 90.13%; ketepatan perencanaan jenis obat lokal dan general anesthesi 159%; ketepatan perencanaan jenis strategis dan emergency 137.28%; ketepatan perencanaan jenis umum utama dan pelengkap 155.93%; ketepatan harga > 75%; ketepatan jenis > 95%; ketepatan merek > 95%; ketepatan waktu 67%; ketepatan jumlah > 80%; 100% prosedur penerimaan obat terpenuhi; 93,3% syarat tata ruang terpenuhi; 80% syarat penyusunan stok terpenuhi; kesesuaian waktu berkisar 0-5 hari untuk obat dan 1-13 hari untuk alkohol dan creolin; ketepatan jumlah distribusi > 90%; ketepatan jenis > 80%; pencatatan kartu stok 83.3%; serta 77,5% untuk kesesuaian pencatatan dan pelaporan.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa hasil evaluasi untuk semua parameter menunjukkan kategori baik kecuali perencanaan obat (lokal dan general anesthesi, srategis dan emergency serta umum utama dan pelengkap) dan service level (ketepatan jumlah dan ketepatan jenis obat). Oleh karena itu, disarankan kepada pengelola obat untuk mengkaji ulang perencanaan periode sebelumnya serta melakukan pemeriksaan terhadap stok obat secara rutin agar ketersediaan obat dari segi jumlah dan jenisnya dapat terjamin.
Actions (login required)
 |
View Item |
