YUDIT MUSTIKANINGTYAS, 100311132
(2007)
GAMBARAN KASUS TUBERKULOSIS SEBAGAI INFEKSI OPORTUNISTIK PADA ODHA SELAMA BULAN SEPTEMBER 2005 - APRIL 2007 PADA KLINIK VCT DI BP4/RS KARANG TEMBOK SURABAYA.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Tuberkulosis merupakan salah satu infeksi oportunistik tersering pada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) di Indonesia. Antara TB dan infeksi HIV mempunyai hubungan yang kuat, dan dengan adanya infeksi oleh HIV maka angka penyakit TB semakin meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana gambaran kasus tuberkulosis sebagai infeksi oportunistik HIV/AIDS pada Klinik VCT HIV/AIDS di BP4/RS Karang Tembok Surabaya.
Penelitian ini menggunakan 2 pendekatan yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh data sekunder kasus TB dan data sekunder kasus HIV/AIDS yang ditangani di BP4/RS Karang Tembok Surabaya pada Bulan September 2005 – April 2007. Sumber data penelitian ini ada 2 yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan tim Klinik VCT HIV/AIDS di BP4/RS Karang Tembok Surabaya. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen atau laporan pada Klinik VCT HIV/AIDS di BP4/RS Karang Tembok Surabaya. Data dan variabel penelitian ini adalah struktur organisasi BP4/RS Karang Tembok Surabaya dan Klinik VCT HIV/AIDS, tupoksi Klinik VCT HIV/AIDS, karakteristik pasien (umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan), faktor risiko, indikasi pasien TB dites HIV, klasifikasi penyakit TB, tipe pasien TB, hasil test HIV, dan pengobatan TB-HIV.
Pasien TB dengan HIV/AIDS lebih banyak dijumpai pada golongan usia 25-34 tahun, berjenis kelamin laki-laki, bekerja di instansi swasta, mempunyai faktor risiko seksual, mempunyai indikasi yang mengarah ke gejala mayor dan minor dari AIDS, klasifikasi penyakit TB Paru BTA Positif, sebagian besar merupakan kasus baru, dan pengobatan TB lebih diutamakan karena IOnya.
Kesimpulannya adalah pasien TB dengan HIV/AIDS lebih banyak dijumpai pada golongan usia produktif dan seksual aktif, berjenis kelamin laki¬laki, bekerja di instansi swasta, mempunyai faktor risiko seksual, mempunyai indikasi yang mengarah ke gejala mayor dan minor dari AIDS, klasifikasi penyakit TB Paru BTA Positif, sebagian besar merupakan kasus baru, dan pengobatan TB lebih diutamakan karena IOnya
Actions (login required)
|
View Item |