DINA HASNI AMALIA, 100311190 (2007) UPAYA PENINGKATAN PEMANFAATAN PELAYANAN PERSALINAN PESERTA ASURANSI KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN (ASKESKIN) DI PUSKESMAS MEDOKAN AYU SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-amaliadina-6252-fkm540-t.pdf Download (390kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2008-amaliadina-6252-fkm5407.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Askeskin merupakan salah satu bentuk bantuan pemerintah untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin. Namun masih banyak masyarakat miskin yang tidak memanfaatkan bantuan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari penurunan kunjungan persalinan masyarakat miskin di Puskesmas Medokan Ayu tahun 2003-2005. Penelitian ini dilakukan untuk menyusun upaya peningkatan pemanfaatan persalinan peserta Askeskin. Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Wawancara pada 55 ibu 1 tahun pasca persalinan. Subyek ditarik dari proporsional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bidan dan puskesmas adalah penolong dan tempat persalinan yang paling dibutuhkan oleh responden. Jenis pelayanan dan paket persalinan yang paling dibutuhkan adalah pelayanan persalinan buka 24 jam, pelayanan pasca persalinan, peralatan lengkap canggih dan persalinan beserta paket perawatan bayi ibu dengan akte kelahiran. Sebagian besar responden yang tidak menggunakan Askeskin untuk persalinan, memanfaatkan praktik bidan swasta dengan bidan sebagai penolongnya. Jenis pelayanan yang didapatkan adalah persalinan buka 24 jam, pelayanan pasca persalinan, peralatan lengkap, antar jemput, dan kepengurusan akte kelahiran. Responden yang menggunakan Askeksin persalinan sebagian besar memanfaatkan rumah sakit dengan dokter spesialis penolongnya. Jenis pelayanan yang didapatkan adalah persalinan buka 24 jam, peralatan lengkap canggih dan pelayanan pasca persalinan. Faktor pemicu responden yang tidak menggunakan Askeskin saat persalinan adalah pelayanan yang baik di bidan swasta, dekat dengan rumah, dan sudah terbiasa bersalin di tempat tersebut. Dengan demikian, upaya yang bisa dilakukan adalah (1) memberikan pelayanan antar jemput 24 jam dan mensosialisasikannya; (2) mengajukan ke Dinas Perhubungan untuk mengadakan alur transportasi yang melewati puskesmas; (3) memberikan pelayanan pasca persalinan sampai dengan kunjungan neonatus 2; (4) bidan puskesmas memberikan penawaran kepengurusan akte kelahiran dan mensosialisasikan tata cara kepengurusannya; (5) mensosialisasikan bahwa puskesmas membuka pelayanan pemeriksaan kehamilan 24 jam; (6) meningkatkan kedisiplinan bidan untuk mematuhi shift kerja; (7) membuka pelayanan pemasangan giwang; (8) mensosialisasikan masa berlaku kartu KIKM; (9) mempertahankan prosedur pelayanan persalinan dan penggunaan Askeskin tidak rumit; (10) mempertahankan fasilitas pelayanan persalinan Puskesmas.

Actions (login required)

View Item