ERIKA PRAWIDA, 100311165
(2007)
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG JENTIK Anopheles sp DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DAERAH ENDEMIS YANG BERBATASAN TAHUN 2007: Studi di Desa Prigi dan Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Serta Desa Keboireng Keca.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Malaria merupakan salah satu penyakit tropis yang masih menjadi masalah bagi dunia termasuk Indonesia. Kabupaten Trenggalek dan Tulungagung merupakan daerah endemis malaria yang saling berbatasan dan beberapa tahun terakhir terdapat peningkatan kasus sebesar 10%. Kejadian malaria disebabkan karena terganggunya keseimbangan antara pejamu (manusia dan nyamuk Anopheles sp), agen (plasmodium) dan lingkungan. Pada manusia salah satu faktor yang mempengaruhi adalah perilaku yang tersusun atas pengetahuan, sikap dan tindakan. Jentik merupakan tahapan nyamuk Anopheles sp yang memiliki mobilitas rendah karena pergerakannya sangat tergantung dari arus air. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan masyarakat tentang jentik Anopheles sp. dengan kejadian malaria.
Penelitian ini menggunakan metode kasus kontrol. Pada kelompok kasus menggunakan 29 orang berdasarkan data pencatatan dan pelaporan malaria di Puskesmas serta survei langsung di lapangan. Kontrol sebanyak 58 orang diambil dari tetangga penderita dengan proporsi 1:2. Variabel independen adalah pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat tentang jentik Anopheles sp, sedangkan variabel independen adalah kejadian malaria. Kedua variabel tersebut akan diuji dengan menggunakan uji chi square pada α=0,05. Analisis diskriptif digunakan untuk menganalisis variabel umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan dan kondisi lingkungan biologis yaitu ikan pemakan jentik, tanaman air serta jentik Anopheles sp.
Hasil yang didapatkan adalah bahwa sebagian besar responden laki-laki, rentangan umur 30-39 tahun, pendidikan terakhir SD dan jenis pekerjaan petani serta nelayan. Tidak terdapat perbedaan kondisi lingkungan biologis pada kelompok kasus dan kelompok kontrol yaitu tidak terdapat ikan pemakan jentik maupun tanaman air tetapi pada kelompok kontrol tidak terdapat jentik sedangkan pada kelompok kasus terdapat jentik. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan (p),939) dan sikap (p=0,319) tentang jentik Anopheles sp. dengan kejadian malaria. Hubungan yang signifikan didapatkan pada variabel kejadian malaria dengan tindakan tentang pencegahan jentik (p=0,05, OR=2,9) dan mobilitas (p=0,02, OR mobilitas sedang=6,06, OR mobilitas tinggi=1,21).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang Anopheles sp. dengan kejadian malaria. Hubungan terjadi antara tindakan pencegahan masyarakat terhadap jentik Anopheles sp. dan mobilitas dengan kejadian malaria. Berdasarkan hasil tersebut diperlukan upaya peningkatan tindakan melalui peningkatan pengetahuan serta sikap tentang pencegahan keberadaan jentik Anopheles sp di tempat perindukan untuk mencegah penularan malaria. Upaya lain yang sebaiknya dilakukan adalah pemetaan tempat perindukan potensial nyamuk Anopheles sp untuk sebagai bekal dalam upaya pencegahan keberadaan jentik.
Actions (login required)
 |
View Item |
