JAZILATUR ROHMAH, 100531839
(2007)
TINGKAT KESUKAAN MAKANAN JAJANAN YANG MENGANDUNG DAN TIDAK MENGANDUNG MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) PADA ANAK USIA SEKOLAH: Studi Di Sekolah Dasar Negeri Pacar Keling III/184 Kecamatan Tambaksari, Surabaya.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Kebiasaan mengonsumsi makanan jajanan sangat populer di kalangan anak-anak sekolah. Kebiasaan jajan tersebut sangat sulit untuk dihilangkan, terutama pada makanan jajanan yang menggunakan MSG, yang memiliki rasa lezat dan gurih, namun kadangkala kurang bergizi. Apabila sejak kecil anak terbiasa mengonsumsi makanan yang mengandung MSG, maka semakin bertambah usia, toleransi rasa gurih juga semakin meningkat dan memiliki risiko yang tinggi untuk menderita hipertensi saat dewasa nanti.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari tingkat kesukaan anak sekolah terhadap makanan jajanan yang mengandung dan tidak mengandung MSG dengan mendaftar semua makanan jajanan yang dijual di sekolah.
Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan metode cross sectional. Penggunaan MSG diketahui dari label kemasan makanan jajanan dan bertanya pada penjual. Pengumpulan data melalui wawancara dengan responden (siswa SD dan penjual) secara langsung dengan menggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini bedumlah 63 siswa SD dan 14 orang penjual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan siswa SD tentang makanan jajanan sudah baik. Semua siswa SD memiliki kebiasaan jajan saat di sekolah. Sedangkan pengetahuan penjual tentang bahan tambahan pangan masih kurang baik. Hasil dari Uji Regresi Logistik menunjukkan bahwa pemberian MSG berpengaruh terhadap tingkat kesukaan makanan jajanan pada anak sekolah (p = 0,044) dan berdasarkan Uji T Sampel Bebas, diperoleh bahwa ada perbedaan bermakna antara tingkat kesukaan makanan jajanan yang mengandung dan tidak mengandung MSG pada anak sekolah (p = 0,024).
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagian besar anak sekolah belum memiliki kebiasaan sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Para orang tua seharusnya memperhatikan pemenuhan gizi anak dengan sarapan pagi dan bekal sekolah, juga jumlah uang saku yang dibawa anak ke sekolah.
Actions (login required)
|
View Item |