Riznha Kharismasari Pamungkas, 100810316 (2012) KADAR NO2 DI UDARA AMBIEN HUBUNGANNYA DENGAN KELUHAN PERNAFASAN PENDUDUK BERDASARKAN KAJIAN ARKL DAN SEBARAN TANAMAN (Studi di Jalan Raya Greges Kelurahan Greges Kecamatan Asemrowo Kota Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2012-pamungkasr-21023-6.abstr-k.pdf Download (279kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 1.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

NO2 merupakan salah satu parameter pencemar udara yang bersifat iritan dan sifat toksis NO2 dapat mengganggu kesehatan paru. NO2 yang ada di udara berasal dari emisi sumber bergerak maupun emisi sumber tidak bergerak. Wilayah RT 3 RW 4 Kelurahan Greges Kecamatan Asemrowo Kota Surabaya merupakan permukiman penduduk yang terletak di sepanjang Jalan Raya Greges. Sebagai salah satu jalur perbatasan Surabaya-Gresik, wilayah ini seringkali dilewati oleh kendaraan baik kendaraan berat maupun kendaraan ringan. Selain itu, wilayah Kelurahan Greges dikelilingi oleh sektor industri dan pergudangan. Masyarakat yang paling terdampak adalah penduduk yang tinggal di sepanjang Jalan Raya Greges. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajarikadar NO2 di udara hubungannya dengan keluhan pernafasan penduduk berdasarkan kajian Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan, serta mengidentifikasi jenis dan spesies tanaman yang dapat mereduksi polutan NO2. Jenis penelitian ini adalah cross sectional yang bersifat deskriptif observasional. Wawancara kuesioner dilakukan kepada 48 responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan untuk mengetahui keluhan pernafasan yang dialami oleh responden. Observasi dilakukan terhadap lingkungan yang kemungkinan memiliki pengaruh terhadap kadar NO2di udara. Variabel yang diteliti adalah umur, jenis kelamin, pekerjaan, lama tinggal, kadar NO2 udara, kualitas fisik rumah, serta jenis, spesies, dan luas tanaman yang dapat menyerap NO2. Hasil ARKL menunjukkan bahwa penduduk dengan berat badan 55 kg atau kurang tidak aman berada di wilayah tersebut jika laju asupan udara sebesar 0,83 m3/jam, selama 24 jam/hari dalam 350 hari/tahun untuk jangka waktu 30 tahun ke depan jika nilai konsentrasi NO2 tidak kurang dari yang tertera pada tabel 6.16 (RQ>1). Keluhan pernafasan yang terjadi pada responden yang paling banyak dialami adalah batuk sebanyak 45 orang (93,8 %), bersin (85,4 %), hidung berair (54,2 %), serta tenggorokan kering/gatal (45,8 %). Lama keluhan pernafasan yang paling banyak dialami responden adalah < 1 hari. Jumlah tanaman penyerap NO2 yang ada hanya sebanyak 11 spesies dari total 24 spesies yang ada. Total luas area tertutup tanaman 576,569 m2dengan total penyerapan NO2 sebesar 3,1626 gr. Paparan NO2 udara secara terus menerus dalam konsentrasi yang tinggi dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat, salah satunya dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Oleh karena itu upaya pengaturan, pengawasan, maupun pembinaan pihak berwenang terhadap sumber pencemar bergerak maupun tidak bergerak perlu terus dilakukan.

Actions (login required)

View Item