Firda Nur Fitria, 100810079 (2012) HUBUNGAN SANITASI FISIK KOS DAN PERILAKU PENGHUNI DENGAN KEJADIAN ISPA (Studi pada Mahasiswa Penghuni Kos di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya Tahun 2012). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (170kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Infeksi saluran pernafasan akut dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti sanitasi fisik rumah yang tidak baik dapat menjadi lingkungan berkembangnya agent penyebab ISPA serta faktor perilaku penghuni yang dapat mempengaruhi kualitas sanitasi tempat tinggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian ISPA, dan hubungan antara sanitasi fisik kos (luas ventilasi, suhu, kelembapan, penerangan alami dan kepadatan hunian) serta perilaku penghuni (kebiasaan menyapu, mengepel, penggunaan obat anti nyamuk, penggunaan semprotan, kebiasaan merokok, keberadaan perokok aktif lain dan kebiasaan membuka jendela rumah) dengan kejadian ISPA pada mahasiswa penghuni kos di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Besar sampel berjumlah 100 orang dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara analitik dengan menggunakan uji statistik chi square dengan level significancy 0,05. Dari hasil penelitian didapatkan jumlah kejadian ISPA pada mahasiswa penghuni kos sebanyak 51 orang (51%) dari 100 orang. Dengan uji statistik, variabel sanitasi fisik kos yang memiliki hubungan dengan kejadian ISPA adalah kelembapan (p= 0,046). Dan pada variabel perilaku penghuni tidak ada yang berhunungan dengan kejadian ISPA. Kesimpulan yang diperoleh terdapat hubungan antara kelembapan dengan kejadian ISPA pada mahasiswa penghuni kos di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya. Saran yang dapat diberikan antara lain : meningkatkan kesadaran bagi penghuni tempat tinggal untuk berperilaku bersih dan sehat, serta bagi masyarakat agar dapat mempertimbangkan luas ventilasi, akses penerangan alami, dan luas bangunan yang memenuhi syarat dalam hal membangun tempat tinggal.

Actions (login required)

View Item