Rona Laksmi Kusuma, 100810345 (2012) ANALISIS BEBERAPA FAKTOR RISIKO KEJADIAN KATARAK DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT (BKMM) PROVINSI JAWA TIMUR). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (92kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (987kB) | Request a copy |
Abstract
Prevalensi kebutaan di Indonesia cukup tinggi yaitu mencapai 0,9%. Kebutaan yang terjadi di Indonesia penyebab utamanya adalah katarak. Prevalensi katarak di Jawa Timur sebesar 7% dari jumlah penduduk. Data dari Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Provinsi Jawa Timur didapatkan bahwa penderita katarak meningkat dalam tiga tahun terakhir. Kejadian katarak di Indonesia lebih cepat 10-15 tahun daripada negara lain. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko karakteristik pekerjaan, kebiasaan merokok, dan defisiensi konsumsi vitamin A, C, dan E dengan kejadian katarak. Jenis penelitian yang yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain kasus kontrol. Populasi adalah semua pasien laki-laki berumur > 40 tahun non Diabetes mellitus dan tidak bekerja dengan risiko tinggi ultraviolet A dan B pada Bulan April 2012. Besar sampel adalah 82 dengan perbandingan kasus dan kontrol (1:1) dengan teknik simple random sampling. Analisis univariat dan multivariat dilakukan untuk menentukan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat, dengan p< 0,05 maka dianggap berhubungan. Karakteristik pekerjaan, kebiasaan merokok, defisiensi vitamin A,C,E merupakan variabel yang diuji faktor risikonya. Umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan merupakan variabel yang dideskripsikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi sebagian besar responden pada umur 65-74 tahun sebanyak 32 responden, pendidikan tamat SD/sederajat sebanyak 36 responden, pekerjaan petani/nelayan sebanyak 33 responden, dan pendapatan di bawah rata-rata upah minimum regional Provinsi Jawa Timur sebanyak 44 responden. Distribusi penderita katarak yang bekerja di luar ruangan sebanyak 31 responden, memiliki kebiasaan merokok sebanyak 36 responden, defisit konsumsi vitamin A sebanyak 3 responden dan semua responden defisit konsumsi vitamin C dan E. Faktor risiko yang paling kuat hubungannya adalah masa bekerja di luar ruangan dan jumlah rokok yang dihisap. Saran penelitian ini adalah katarak bisa dicegah dengan gaya hidup sehat seperti, mengurangi kebiasaan merokok terutama jumlah rokok, mengurangi tingkat paparan sinar matahari secara langsung dengan menggunakan alat pelindung mata dan meningkatkan bahan pangan kaya vitamin A, C, dan E yang banyak terdapat di papaya, jeruk, mangga, bayam, kangkung, kacang-kacangan, dan hati.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM 85 - 12 Kus a | ||||||
Uncontrolled Keywords: | CATARACT | ||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K3566-3578 Public health R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA643-645 Disease (Communicable and noninfectious) and public health |
||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Prihastuti | ||||||
Date Deposited: | 30 Nov 2012 12:00 | ||||||
Last Modified: | 23 Sep 2016 07:46 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/23734 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |