HIMMATUZZAKIYA, 101011242 (2014) HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN DENGAN KECELAKAAN PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN (Studi di PT White Oil Nusantara Gresik). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2014-himmatuzza-33618-7.abstr-k.pdf Download (626kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
HIMMATUZZAKIYA.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Kecelakaan pengangkutan Bahan berbahaya beracun (B3) merupakan pekerjaan yang mempunyai risiko yang tinggi untuk terjadinya kecelakaan karena terdapat banyak bahaya selama di jalan, selain itu B3 juga mempunyai sifat yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan sopir. Menurut riset dari National Safety Council (NSC) penyebab kecelakaan kerja 88% adalah unsafe behaviour, 10% unsafe condition dan 2% tidak diketahui penyebabnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan faktor pengetahuan, sikap dan tindakan dengan kecelakaan pengangkutan B3 di PT White Oil Nusantara Metode penelitian yang digunakan adalah observasional diskriptif. Dilihat dari segi waktunya termasuk penelitian cross sectional. Pengambilan data dilaksanakan di bagian pengangkutan B3 di PT White Oil Nusantara. Responden berjumlah 18 orang sopir B3. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, tindakan, dan kecelakaan pengangkutan B3. Data yang terkumpul dianalisa gambaran frekuensinya dan dilanjutkan dengan analis uji chi square dan uji koefisien kontingensi. Dari hasil penelitian pada sopir bahan berbahaya beracun diketahui bahwa angka kecelakaan pengangkutan bahan berbahaya beracun sebesar 61,1%, sebagian besar tingkat pengetahuan sopir mengenai keselamatan pengangkutan bahan berbahaya beracun adalah kurang (66,7%), sikap mengenai keselamatan pengangkutan bahan berbahaya beracun adalah cukup baik dan baik (50%), dan tindakan mengenai keselamatan pengangkutan bahan berbahaya beracun adalah baik (55,6%). Dari hasil chi square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kecelakaan (p=007), tidak terdapat hubungan signifikan antara sikap dengan kecelakaan (p=1) dan terdapat hubungan yang signifikan antara tindakan dengan kecelakaan (p=0,004) dan hasil dari uji koefisien kontingensi didapatkan nilai sebesar 0,581 yang berarti memiliki hubungan yang kuat. Dapat disimpulkan bahwa pekerjaan sebagai sopir angkutan bahan berbahaya beracun berisiko mengalami kecelakaan. sehingga, sebaiknya pihak perusahaan memberikan pelatihan dan sosialiasi mengenai keselamtan pengangkutan B3 secara rutin kepada para sopir B3, memberikan check list kelengkapan peralatan keselamatan pengangkutan B3 oleh sopir serta diawasi pengawas, dan memberikan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK. FKM. 195-14 Him h | ||||||
Uncontrolled Keywords: | INDUSTRIAL SAFETY | ||||||
Subjects: | T Technology > T Technology (General) > T55-T55.3 Industrial safety. Industrial accident prevention | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | ||||||
Date Deposited: | 29 Oct 2014 12:00 | ||||||
Last Modified: | 26 Sep 2016 02:26 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/23858 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |