HILDA NURUZZAMAN, 101111191 (2015) PERBANDINGAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN DEMAM TIFOID BERDASARKAN KEBERSIHAN DIRI DAN KEBIASAAN JAJAN PADA ANAK USIA 7-12 TAHUN DI RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (Halaman Judul) 1. Halaman Judul .pdf Download (761kB)
	Text (Abstract) 2. Abstract .pdf Download (735kB)
	Text (Daftar Isi) 3. Daftar Isi .pdf Restricted to Registered users only until 20 March 2023. Download (749kB) | Request a copy
	Text (Bab I) 4. Bab I Pendahuluan.pdf Download (757kB)
	Text (Bab II) 5. Bab II Tinjauan Pustaka .pdf Restricted to Registered users only until 20 March 2023. Download (780kB) | Request a copy
	Text (Bab III) 6. Bab III Kerangka Konseptual .pdf Restricted to Registered users only until 20 March 2023. Download (630kB) | Request a copy
	Text (Bab IV) 7. Bab IV Metode Penelitian .pdf Restricted to Registered users only until 20 March 2023. Download (756kB) | Request a copy
	Text (Bab V) 8. Bab V Hasil Penelitian .pdf Restricted to Registered users only until 20 March 2023. Download (758kB) | Request a copy
	Text (Bab VI) 9. Bab VI Pembahasan .pdf Restricted to Registered users only until 20 March 2023. Download (753kB) | Request a copy
	Text (Bab VII) 10. Bab VII Kesimpulan dan Saran .pdf Restricted to Registered users only until 20 March 2023. Download (728kB) | Request a copy
	Text (Daftar Pustaka) 11. Daftar Pustaka .pdf Download (633kB)
	Text (Lampiran) 12. Lampiran.pdf Restricted to Registered users only until 20 March 2023. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit yang ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar bakteri Salmonella typhi. Demam tifoid sering dijumpai pada anak usia sekolah. Pada tahun 2011 hingga 2013 angka kejadian demam tifoid di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko kejadian demam tifoid berdasarkan kebersihan diri dan kebiasaan jajan pada anak usia 7-12 tahun di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancangan case control. Subjek kelompok kasus sebanyak 40 responden dan kelompok kontrol sebanyak 40 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner dan melihat data sekunder pada rekam medik di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Abdoer Rahem Situbondo. perbandingan besar risiko dengan menggunakan OR (odds ratio). Hasil penelitian didapatkan bahwa besar risiko demam tifoid anak dengan kebiasaan mencuci tangan sesudah buang air besar yang kurang baik mempunyai risiko 4,5 (1,57mencuci tangan sesudah buang air besar yang baik. Anak dengan kebiasaan mencuci tangan sebelum makan yang kurang baik mempunyai risiko 3,22 (1,16tangan yang baik. Anak dengan kondisi kuku jari tangan pendek kotor mempunyai risiko 7,79 (1,46tangan pendek bersih. Anak yang sering jajan mempunyai risiko 3,89 (1,39membeli jajan di pedagang kaki lima mempunyai risiko 2,83 (0,79kali dibandingkan dengan anak yang membeli jajan di swalayan. Anak yang membeli jajan dengan kemasan terbuka memiliki risiko 3,57 (1,27kali dibandingkan dengan anak yang membeli jajan dengan kemasan tertutup. Disimpulkan bahwa anak yang memiliki kebiasaan mencuci sesudah buang air besar yang baik, kebiasaan mencuci tangan sebelum makan yang baik, kondisi kuku pendek bersih, jarang jajan, membeli jajan di swalayan serta membeli jajan dengan kemasan tertutup mampu menurunkan risiko kejadian demam tifoid pada anak. Saran yang dapat diambil dari penelitian ini masyarakat diharapkan dapat menjaga kebersihan diri dan kebiasaan jajan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah penularan demam tifoid.

Actions (login required)

View Item