ZIDA HUSNINA, 100210957
(2006)
HUBUNGAN RIWAYAT ANTENATAL CARE, DAN IBU PEROKOK PASIF DENGAN TERJADINYA BAYI PREMATUR ( Studi pada pasien bersalin di IRD OBGIN RSU Dr. Soetomo, Surabaya) kf.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Prematuritas memberikan kontribusi 70-80% penyebab kematian perinatal di Indonesia karena dengan berat janin yang kurang dan usia yang belum cukup maka alat vitalnya belum sempurna sehingga menimbulkan beberapa penyulit jangka pendek (gangguan nafas, perdarahan otak, dan radang usus) yang sering menyebabkan kematian, dan juga penyulit jangka panjang seperti ketulian, kebutaan, dan kelumpuhan.
Salah satu pencegahan terjadinya persalinan prematur bagi ibu hamil adalah menggunakan kesempatan periksa hamil dan memperoleh pelayanan antenatal yang baik. Diharapkan dengan pemeriksaan antenatal yang teratur dapat kehamilan dan persalinan dapat berjalan dengan aman. Karena sebagai kontrol terhadap jalannya kehamilan ANC berfungsi untuk mendeteksi terjadinya tanda¬tanda pre eklamsia dini sebagai salah satu kondisi yang salah satu komplikasinya adalah terjadinya prematuritas. Ibu perokok pasif dianggap sebagai salah satu kondisi yang berhubungan dengan terjadinya bayi prematur, hal ini disebabkan oleh kondisi hipoksia jaringan yang dapat mengganggu perkembangan janin, terjadinya IUGR, dan terjadinya partus preterm. Keadaan ini disebabkan karena pasokan oksigenasi untuk jaringan yang tidak adekuat dapat menimbulkan terminasi kehamilan lebih dini.
Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari hubungan antara karakteristik responden, riwayat ANC pada trimester I, II, III, dan ibu perokok pasif, lama paparan, jumlah perokok, dan jumlah rokok yang dihisap perokok dengan terjadinya bayi prematur. Desain penelitian yang digunakan adalah Case Control dengan menggunakan 30 responden untuk masing-masing kelompok kasus dan kontrol. Sampel diambil dengan cara accidental sampling.
Dengan membaca koefisien kontingensi serta koefisien Phi n Cramer's V ketahui bahwa hubungan antara status gravida, dan riwayat ANC pada trimester III dengan terjadinya bayi prematur adalah sedang. Hubungan antara riwayat ANC pada trimester I dan II, ibu perokok pasif, dengan terjadinya bayi prematur adalah sedang Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa yang berhungan dengan terjadinya bayi prematur adalah status gravida, riwayat ANC pada trimester III. dan ibu perokok pasif, lama paparan, jumlah perokok, dan jumlah rokok yang dihisap perokok dengan terjadinya bayi prematur adalah rendah. Hubungan antara tingkat pendidikan dan status pekerjaan ibu dengan terjadinya bayi prematur adalah sangat rendah. Dan tidak ada hubungan antara usia ibu dan riwayat persalinan prematur sebelumnya dengan terjadinya bayi prematur.
Actions (login required)
|
View Item |